- • Love Instruments • -
"The strength to face the future comes from the courage to believe in something greater than fear.
Love fuels that courage, guiding us through uncertainty and lifting us when we fall.
It is the quiet force behind every brave step, reminding us that no challenge is too great.
With love, we find the resilience to build a future, knowing that together, we can overcome anything that comes our way." -pcy
•••
Hari itu datang lebih cepat dari yang Baekhyun kira. Udara pagi di sekolah dipenuhi dengan semilir angin yang membawa wangi bunga musim semi. Matahari bersinar lembut, namun hatinya terasa sedikit kacau. Hari ini adalah hari kelulusannya—hari di mana semua perjuangan di sekolah menengahnya berakhir, dan dia akan melangkah ke dunia yang lebih besar.
Lapangan sekolah sudah dihias dengan indah, deretan kursi berjejer rapi di depan panggung besar yang dihiasi bunga-bunga segar. Para siswa, teman-temannya, mulai berkumpul di lapangan, mengenakan toga kelulusan mereka. Satu per satu siswa duduk di kursi mereka, menunggu upacara dimulai. Namun, Baekhyun justru berdiri sendirian di tepi gedung sekolah, memandang ke arah lapangan dengan mata yang sedikit hampa.
Dia mencoba tersenyum, tapi rasa gelisah tidak bisa dia hilangkan begitu saja. Jantungnya berdebar kencang, sementara pikiran tentang masa depan terus berputar-putar di kepalanya. Setelah hari ini, dia tidak lagi akan menjadi siswa. Setelah hari ini, semua orang akan melangkah ke jalan mereka masing-masing. Teman-teman akan mengejar mimpi mereka, dan dia? Dia belum tahu. Dunia di luar sana begitu besar, dan itu membuatnya takut.
"Bagaimana kalau aku gagal?" bisiknya pelan pada dirinya sendiri. "Bagaimana kalau aku tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan?"
Baekhyun menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. Tapi ketakutan itu masih terus menghantui. Ketakutan bahwa semua ini—kelulusan, perubahan, masa depan—terasa terlalu besar untuk dia hadapi sendiri. Meski teman-temannya ada di sekitar, dia merasa sendirian. Chanyeol, orang yang biasanya bisa dia andalkan dalam situasi seperti ini, sudah lulus tahun lalu. Kini Chanyeol sudah melangkah ke dunia yang lebih luas, dan Baekhyun merasa terpisah jauh dari kekasihnya itu.
Saat dia terus larut dalam pikirannya, tiba-tiba sebuah suara yang sangat familiar memanggilnya dari belakang.
"Baekhyun.."
Baekhyun terkejut, dan seketika menoleh. Matanya membelalak saat melihat sosok yang berdiri tidak jauh darinya—Chanyeol. Pria tinggi itu sedang tersenyum hangat, mengenakan topi, jaket hitam dan celana yang senada, tampak santai seperti biasanya. Ada kehangatan dalam tatapannya yang langsung membuat Baekhyun merasa sedikit lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Instruments
RomanceCHANBAEK [END] "Life is a song, and Love is the music" - bbh "Life is precious, cherish every moment and hold your loved ones close" - pcy [Warning!!] bxb yaoi