==> Welcome, Baby Lu (Luhan Fams)

45 21 28
                                    

Happy Reading !

Semenjak ibunya menyuruh Inna membujuk Luhan untuk memegang 1 perusahaan milik Suho, itu malah membuat Inna terlalu banyak pikiran. Sudah 2 hari dia belum juga menemukan cara agar suaminya mau melakukan itu, pasalnya... sudah berapa kali Inna mencoba. Tapi hasilnya nihil, karena Luhan hanya ingin mengabdikan dirinya untuk bekerja dengan Kai. Luhan juga tak menginginkan harta yang melimpah, dia sudah bahagia dengan kehidupannya yang sekarang.

Maka dari itu, Inna sulit untuk mencari cara. Sampai-sampai di jalan setelah membeli cabai bubuk dan mie keriting dari toko kelontong milik bu RT, dia melamun di jalan tanpa memperhatikan sekitar. Alhasilnya Inna langsung menabrak Dena 1 di jalan.

"ADUH..."

Inna tersadar, lalu meminta maaf padanya.

"Lo bisa jalan nggak sih hah ? gue udah minggir masih aja di tabrak." kata Dena 1 tidak slownya.

Inna mendelikkan matanya, "Yaelah... gue kan udah minta maaf, nggak sengaja juga guenya."

"Makanya... kalau jalan itu pakai mata ! jangan pake dengkul."

"Halah... bacot lo."

Mendengar itu, Dena 1 langsung membelalakkan matanya. "Nih anak malah nyolot..."

"Salah sendiri banyak cakap, orang gue udah minta maaf juga masih aja di ungkit." kata Inna membela diri.

"Halah udah deh... nggak penting ngomong sama lo juga, buang-buang waktu gue." Dena 1 mengibaskan tangan kanannya ke arah Inna.

"Dih..."

Karena Dena 1 tidak ingin meladeni Inna, dia akhirnya melangkahkan kakinya untuk pergi. Tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu, dan langkahnya pun terhenti.

"Eh tunggu tunggu..." ucapnya sambil menahan tangan Inna.

Inna memutar bola matanya malas, "Hadeuhhh... apa lagi sik ?" Inna menepis tangan Dena 1.

Dena 1 melipat tangannya di dada, "Bilangin sama anak lo itu yah... jangan deketin anak gue... soalnya ntar anak gue jadi ketularan virus sombongnya kek keluarga lo."

Inna menaikkan satu alisnya ke atas, "Maksud lo apa njir, pake bawa-bawa anak gue ? terus ngatain lagi..." tanyanya sambil memajukan wajahnya untuk menantang Dena 1.

"Jangan pura-pura gatau maksud gue yah lo..." Dena 1 menaikkan bibir atasnya.

"Yah emang gue nggak tau, bambank..." Inna menggarukkan kepalanya yang tak gatal itu karena kesal.

Dena 1 berdecak, "Anak lo ama anak gue deket tuh, apalagi seminggu kemaren gue abis mergokin mereka lagi becandaan sehabis pulang dari toko bu RT."

Mulut Inna langsung terbuka lebar, "Lo kalau ngomong yang bener dong... masa iya anak gue sama mau sama anak lo ? mendingan Angel gue jodohin ama Andra, daripada ama anak lo."

"Dih..." Dena 1 langsung tertawa mengejek, "Mana mau ponakan gue besanan ama cewek sombong kayak lo ?"

"Nih anak bener-bener ngajak ribut." kata Inna yang sudah menggelung lengan bajunya berniat untuk berkelahi dengan Dena 1.

Melihat itu, Dena 1 juga ikut menggelungkan lengan bajunya.

"Ohhh siapa takut..."

Tapi seketika Inna langsung menurunkan lengan bajunya, dan dia tersadar akan sesuatu.

"Ahh males gue ngeladenin lo, mendingan gue pulang masakin suami dan anak gue." katanya yang langsung melangkahkan kaki menjauh dari Dena 1.

Dena 1 merasa menang karena Inna meninggalkannya tanpa lelah bertengkar, membuatnya langsung berteriak. "CIH... PENGECUT LO, HAHAHA..."

Keluarga Drama (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang