==> Puyeng... (Xiumin Fams)

54 22 56
                                    

Happy Reading !

Mempunyai keluarga harmonis dan bahagia adalah impian semua orang. Apalagi jika di tambah mempunyai suami yang bertanggung jawab penuh atas keluarganya, lalu mempunyai anak yang selalu menghormati dan mematuhi perintah kedua orang tuanya, dan tentunya tidak usah khawatir dengan masalah keuangan.

Tidak semua orang mendapatkan impian yang seperti itu, hanya segelintir orang dari ratusan juta manusia di dunia ini. Salah satunya yang di rasakan oleh Dena 2, bersyukurnya dia termasuk golongan orang yang mendapatkan nasib baik. Sedari kecil... dia sudah mempunyai nasib baik, dari orang tuanya mapan, lalu sekarang mempunyai suami pun juga tak kalah mapannya.

Xiumin, adalah lelaki tampan nan agamis berusia 28 Tahun. Menikah dengan Dena / Nanad 14 tahun yang lalu dan sudah di karuniai anak perempuan nan cantik bernama Sisil. Rumah tangga Xiumin dan Dena tidak pernah terlihat adanya pertengkaran atau perdebatan kecil, itu semua karena Xiumin yang selalu sabar menghadapi istri dan anaknya.

Di lihat dari ucapannya yang selalu lembut ketika berbicara dengan mereka berdua, atau selalu berperilaku sangat manis dan tak pernah banyak bicara atau kasarnya banyak tingkah. Dena sangat beruntung mendapatkan suami terbaik seperti Xiumin.

Seperti pagi hari ini, mereka bertiga dengan tenang menyantap makanannya masing-masing. Dena membuatkan makanan khas Bandung untuk suami dan anaknya, dengan lahap mereka berdua santap.

Di tengah-tengah menyantap makanan, tiba-tiba Sisil menghentikan aktivitasnya lalu menatap Dena.

"Umi... mama Eyis sama mama Ayu ngajakin Sisil pergi jalan-jalan ke puncak loh hari ini."

Mendengar pernyataan anaknya, Dena langsung menaikkan satu alisnya ke atas. "Kok dadakan gitu ?"

Sisil tersenyum bodoh, "Ehehehehehe... nggak dadakan kok umi, cuma Sisil kemaren malem lupa ngasih tau ke umi sama abi."

"Ck... kebiasaan kan kamu tuh."

"Ehehehehe... ya maap umi, namanya lupa." ucap Sisil sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Ya tap---"

"Udah umi, jangan di marahin lagi Sisilnya." Xiumin akhirnya bersuara, setelah memperhatikan percakapan anak dan istrinya.

Merasa ayahnya membela dirinya dari amukan ibunya, Sisil segera berdiri.

"Tenang umi... sisil pergi kan sama keluarga mama Eyis dan mama Ayu, terus ada grandma Betha juga sama si kembarnya kak Anggi."

"Iya kak... di bolehin kok, udah sana kalau mau berangkat." ucap Xiumin sambil mengeluarkan salah satu atmnya, lalu di berikan pada Sisil. "Pakai aja atm abi buat jajan nanti di puncak yah."

"Yeeessss..." Sisil berseru senang, sedangkan Dena memutar bola matanya malas. "Jangan nakal disana, jangan ngerepotin kak Eyis sama teh Ayu."

"Siap umi..." Sisil memberikan hormat ke arah Dena.

"Yaudah kalau gitu Sisil pamit, assalamualaikum abi umi..." ucapnya berpamitan, dan setelah itu bergegas pergi menuju ke rumah Kai.

"Wa'alaikumsalam..." jawab Xiumin dan Dena berbarengan.

Setelah kepergian Sisil, Xiumin dan Dena melanjutkan makanannya dan semenit kemudian ponsel Dena berdering, menandakan bahwa ada telpon dari seseorang.

"Dena ?" Dena menatap Xiumin dengan heran, karena tak biasanya kembarannya itu menelfonnya pagi-pagi sekali.

Xiumin tersenyum simpul, "Angkat aja mi, siapa tau penting kan."

Dena menganggukkan kepalanya, lalu mengangkat telepon dari Dena. "Halo... apaan twins ?"

"Lo bisa ke rumah gue nanti siang nggak ?" ucap Dena 1 to the point

Keluarga Drama (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang