==> Bibit Unggul Sejak Dini (Andrew Fams)

97 31 94
                                    

Happy Reading !

Rutinitas keluarga Andrew setiap paginya adalah sarapan, sama seperti halnya dengan keluarga lain.

"Je... kemaren mommy nemu 3 macem cokelat di tas kamu, dari siapa lagi itu ?" tanya Dena pada anaknya sambil menyantap sayur kangkung buatannya.

"Biasa mom... dari fans Jeje di sekolah."

Dena menggeleng-gelengkan kepalanya, "Awas aja kalau mommy tau kamu ngephp'in anak orang..."

"Yah enggak lah mom, Jeje pengen sekolah dulu yg pinter. ntar kalau udah pinter kan gampang nyari duitnya, pasti cewek-cewek yg bakal nyamperin Jeje." jawab anaknya dengan bangga.

"Heleh..."

"Bagus kak... kamu emang anak Daddy." ucap Andrew tiba-tiba.

"Jelas dong..." Jeje menaikturunkan alisnya dengan senang.

"Anak kamu doang nih dad ? bukan anak aku juga ?" tanya Dena dengan ketus.

Andrew tertawa kecil, "Mommy kamu cemburu Je..." katanya pada Jeje sambil menunjuk Dena, "Ya jelas anak kita berdua lah mom... mau anak siapa lagi ? masa anak daddy sama mbak mantan..."

Seketika mata Dena membulat, "APA ?"

Jeje tertawa bahagia mengerjai istrinya.

"Malah ngomongin mantan... TIDUR DI LUAR YAH KAMU DAD !" ancam Dena, yg langsung membuat Andrew meringis.

"Yah... daddy salah ngomong ini, huft..."

"Mommy cemburuan, hahahaha..."

"Diem yah kamu Je !" Dena menunjuk Jeje dengan jari telunjuknya dan dengan tatapan tajamnya.

*****

#TingTong...

"Tolong bukain pintunya, Je..." kata Andrew menyuruh.

Siang ini keluarga mereka hanya bersantai di ruang keluarga, Andrew dan Dena menonton acara televisi sambil berpelukan mesra. Sedangkan Jeje memainkan games di ponselnya. Tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi.

"Kan ada bi surti dad... ish daddy nggak bisa ngelihat anaknya seneng dikit deh." mau tak mau Jeje pun pergi untuk membukanya.

Pintu rumah terbuka, dan di depan Jeje sekarang adalah Lian dan Jackson.

"Ngapain kalian kesini ?" tanya Jeje dengan tidak slow'nya.

"Si anjir... nih dari pens lo di sekolah." kata Lian sambil menyodorkan kotak yg terbalut kertas kado.

Jeje berdecak, "Apaan lagi seh ini ?"

Lian mengendikkan bahunya ke atas.

"Main PS yok... udah gilirannya di rumah lo nih." kata Jackson.

Seketika Jeje menepuk dahinya, "Astaga... gue lupa Jack, yodah ayo masuk." ajak Jeje.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah Andrew.

"Assalamualaikum om tante..." sapa Lian dan Jackson.

Dena dan Andrew saling melepaskan pelukan mereka, lalu menjawab salam dari Lian dan Jackson.

"Wa'alaikumsalam..."

"Eh ada Lian dan Jackson."

Keluarga Drama (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang