Warning!! Typo bertebarann!!
Biasakan untuk vote sebelum membaca:)
Happy Reading Guys♡*Flashback on
Setelah mendengar semua penjelasan dari Farel-anak bungsunya, mereka menangis tersedu, tak tega membayangkan kehidupan putri mereka yang jauh dari kata baik-baik saja.
Mereka kira, dengan menjauhkan Sherina dari hidup mereka, Sherina bisa lebih bahagia. Tapi nyatanya tidak.
Satu alasan yang membuat mereka terpaksa membuang Sherina beberapa tahun lalu yaitu, karena mereka sedang berada dalam puncak kesuksesan dan banyak sekali musuh bisnis Gelano yang ingin menghancurkan keluarga mereka. Bahkan tak urung mereka mendengar akan menghancurkannya lewat putrinya, karena banyak orang yang tahu jika Sherina adalah putri kesayangan mereka. Maka sebelum itu terjadi mereka menitipkan Sherina di Panti Asuhan. Dan saat itu kebetulan terjadi insiden kecelakaan Farel yang akhirnya dijadikan alasan mereka membuang ralat menitipkan Sherina di Panti Asuhan.
Sungguh mereka sangat menyesal akan semua ini. Mereka tak tahu bagaimana cara memperbaikinya.
"Mama sama Papa yakin mau jodohin kak She? Gak dibatalin aja?" Tanya Farel disela tangisan mereka.
Gelano menatap Relyn yang saat itu juga sedang menatapnya.
"Papa yakin, Rel," ujar Gelano dengan mantap.
"Alasannya?" Tanya Farel, jujur saja ia penasaran dengan alasan kedua orang tuanya itu.
"Kalau She di jodohin, setidaknya ada yang bisa jaga dia, Papa bisa tenang kalau She berkeliaran di luaran sana. Musuh bisnis Papa masih ada, Rel. Mereka belum berhenti untuk berusaha menghancurkan usaha Papa," jawab Gelano menjelaskan tujuannya.
Farel tersenyum kecut, "selama ini kita hidup gak pernah ada gangguan apapun kan, Pa? Semua berjalan dengan baik. Lalu apa yang Papa khawatirkan?" Jelas Farel membuat mereka diam.
"Papa gak berpikir, kalau cara Papa ini bisa aja bikin Kak She makin benci sama kalian?" Peringat Farel.
Baik Relyn maupun Gelano terdiam mendengar ucapan Farel.
"Lebih baik Papa sama Mama pikirkan ini lebih dalam, sebelum akhirnya kalian menyesal lagi," ujar Farel seraya meninggalkan orang tuanya yang terdiam mencerna perkataan Farel barusan.
Farel tahu selama 9 tahun ini mereka tidak benar-benar rela untuk melepas Zela. Farel sering sekali melihat Mamanya menangis seraya memegang bingkai Foto Zela.
Bahkan kesibukan mereka selama ini itu hanyalah pelampiasan mereka, karena jika ada dirumah mereka tidak akan tahan, bayang-bayang Zela kecil akan selalu terngiang di kepala mereka.
"Kita harus gimana, Pa?" Keluh Relyn yang masih tak bisa membendung air matanya.
"Kita tetap lanjutkan perjodohan ini," putus Gelano akhirnya.
Relyn hanya menganggukkan kepalanya saja, ia percaya terhadap suaminya. Ia berharap semoga ini yang terbaik.
Terkesan egois memang, tapi dirinya hanya tak mau hal buruk terjadi sama Putri kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELAND [Zela's Life]✔️
Teen FictionRank #1 kimsejeong 10 Jul - 29 Agust 2020 Warning!! Dilarang keras menjiplak atau mencopas karya saya. Inget loh ya! Apa yang kamu lakukan akan dicatat oleh malaikat Oh iya! Follow dulu akun wattpad aku. . . . Ketika Zela mendapatkan sebuah obat yan...