Jangan lupa vote and komen nya guys♡
Saat ini Zela sudah berada di sekolahnya tepatnya di kantin. Ia sudah disana sejak 15 menit yang lalu. Untungnya kantin sudah buka jadi perutnya tidak kelaparan karena tidak sarapan, pasalnya ia belum sarapan di rumah, karena Raisa-bundanya belum pulang dan tidak bisa membuatkan sarapan untuknya. Padahal Zela juga bisa membuat sarapannya sendiri, tapi ia terlalu malas untuk melakukan itu. Ia juga bisa saja menyuruh Mbok Siti untuk membuatkan sarapan, tapi Zela tidak ingin merepotkan wanita paruh baya itu di pagi-pagi buta.
Sekarang jam menunjukan pukul 06.30, dan Zela juga sudah menghabiskan semangkuk bubur serta setengah botol air mineral.
Sekolah masih agak sepi, hanya ada beberapa anak osis yang sedang berkeliaran mengurus beberapa keperluan untuk para murid baru yang sedang melakukan MPLS.
Di kantin ini sebenarnya Zela sedang menunggu kedatangan teman-temannya. Dia sudah memberitahu bahwa dirinya ada di kantin kepada dua sahabatnya itu lewat pesan di grup WhatsApp yang dikirim olehnya.
Hampir 10 menit Zela menunggu akhirnya Zea dan Balqis datang menghampirinya, dan langsung duduk di bangku yang ada di sana.
"Pagi, Zel!" Sapa Balqis yang hanya dibalas gumaman oleh Zela.
"Gue laper nih, Qis, belom sarapan tadi," ucap Zea tiba-tiba, entah apa maksudnya mengucapkan itu.
Tanpa lama-lama berpikir pun, Balqis tau apa yang dimau oleh Zea, gadis itu sedang memberi kode kepada Balqis agar memesankan makanan untuknya.
"Ck. Lo kalo mau minta dipesenin bilang langsung aja kali Ze, gausah kode-kodean gitu!" Decak Balqis membuat Zea menyengir tidak jelas.
"Yaudah mau apa?" Tanya Balqis.
"Nasi goreng sama air mineral satu ya, Qis!" Pesan Zea.
"Lo mau apa, Zel? Biar sekalian gue pesenin."
"Gue udah makan bubur tadi," Ujar Zea.
"Oke!"
Setelah mengucapkan itu, Balqis pergi memesan makanan untuknya dan juga untuk Zea. Untungnya kantin masih sangat sepi, jadi dirinya tidak harus berlama-lama mengantri untuk mendapatkan makanan yang ia mau.
"Eh, Zel, gue masih penasaran deh soal tante Bora yang ngundang lo makan malem ini," Ujar Zea.
Malam tadi di kafe, Zela menceritakan soal ibunya Ronald yang tiba-tiba mengajaknya untuk makan malam bersama, dan itu sungguh membuatnya sangat penasaran begitu pula dengan Zea dan Balqis.
Reaksi Balqis dan Zea malam itu terlihat sangat terkejut. Pasalnya, ini sangat tiba-tiba. Dan pasti akan terjadi sesuatu disana. Entah kejadian apa, mereka tidak dapat menebaknya. Dan mereka masih penasaran sampai detik ini.
"Gue juga penasaran," sahut Zela.
"Kira-kira ada apa ya?" Zea bertanya entah untuk siapa pertanyaan itu.
Zela mengangkat bahunya acuh, walaupun ia tidak tahu pertanyaan yang terlontar dari mulut Zea tadi untuk siapa.
Kemudian keadaan hening, mereka terlarut dalam pikiran masing-masing.
Brak!
"Selamat pagi kopel zet!"
Meja yang di tempati Zela dan Zea di gebrak oleh seseorang, dan itu membuat keduanya berjengit kaget. Ditambah orang itu teriak di hadapan mereka berdua.
"Sumpah kaget gue anjir! Untung jantung gue kaga copot, Dit!" Omel Zea.
Ya, pelakunya adalah seorang Aditya Savian Akbar, si perusuh SMA Kencana, dan si perayu Zea. Dia tidak datang sendiri, tentunya ada Erlangga alias Angga yang selalu setia menemaninya. Mereka ini selalu nempel, seolah tidak ingin terpisah satu sama lain. Padahal mereka itu sama-sama cowo, atau jangan-jangan mereka ini belok ya? Eh?
![](https://img.wattpad.com/cover/208329251-288-k495662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELAND [Zela's Life]✔️
Novela JuvenilRank #1 kimsejeong 10 Jul - 29 Agust 2020 Warning!! Dilarang keras menjiplak atau mencopas karya saya. Inget loh ya! Apa yang kamu lakukan akan dicatat oleh malaikat Oh iya! Follow dulu akun wattpad aku. . . . Ketika Zela mendapatkan sebuah obat yan...