Happy Reading
___________________Zela tak mengira bahwa gadis yang ada dihadapannya saat ini begitu lihai memainkan alat-alat dapur. Dia kira, Suji adalah gadis yang semua keinginannya selalu dituruti dan hal seperti ini pun tak bisa dilakukannya. Tapi ternyata ia salah, yang ia pikirkan justru berbanding teebalik dengan kenyataan.
Buktinya, Suji yang lebih mendominan di dapur saat ini, gadis itu melakukan semua hal dengan cekatan. Bahkan Raisa yang sedari tadi melihatnya pun dibuat kagum dengan kelihaian gadis itu.
Zela juga ikut membantu, karena ia tak enak kepada Suji padahal gadis itu adalah tamu dirumah ini, tapi malah dirinya yang memasak bukan tuan rumah.
"Bunda kira kamu gak bisa masak," ucap Raisa.
Suji hanya terkekeh pelan mendengar itu.
Raisa memang menyuruh Suji untuk memanggilnya dengan sebutan 'Bunda', karena menurutnya panggilan yang dibuat Suji terlalu rumit dan Raisa tidak mengerti bahasa itu.
Memang, saat Suji turun ke dapur tadi dirinya melihat Raisa sedang berkutat dengan alat-alat dapur. Karena memasak merupakan hobinya, gadis itupun berniat untuk membantu Raisa. Tapi, saat ia memanggil Raisa dengan sebutan 'ahjumma' Raisa terlihat kebingungan, karena ia baru pertama kali mendengar kata itu. Saat suji menjelaskannya, ia baru paham dan meminta Suji untuk memanggilnya Bunda karena lebih mudah untuk diucapkan.
Berbeda dengan sang kekasih yang sedang berkutat dengan alat-alat masaknya. Fateh lebih memilih mengobrol dengan Gabriel. Sebenarnya, Gabriel lah yang mengajak Fateh mengobrol. Karena katanya, dapur biar menjadi urusan para perempuan, dan Fateh menurut saja.
Saat masakan Suji sudah matang, Raisa memanggil Gabriel dan Fateh yang saat itu tengah berada di ruang Tv untuk segera menuju ruang makan.
"Aku manggil Zila dulu ya?" Zela berpamitan kepada Suji untuk memanggil adiknya.
"Aku ikut," Suji mencekal lengan Zela saat gadis itu hendak melangkah pergi.
Zela menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka berdua menaiki anak demi anak tangga menuju lantai atas, tepatnya kamar Zila.
"Zila, Kakak masuk ya?" Izin Zela saat mereka sudah berada di depan pintu kamar Zila.
"Iya, Kak."
Saat terdengar sahutan dari dalam, Zela dan Suji langsung memasukki kamar Zila dimana sang pemilik saat itu tengah menonton film kesukaannya.
"Makan dulu yuk? Nanti dilanjut lagi nonton nya," ajak Zela kepada Zila.
"Iya, Kak," dengan senang hati Zila menerima ajakan kakaknya. Gadis kecil itu langsung mematikan layar Tv-nya, kemudian turun dari kasur dan menghampiri sang kakak.
"Kak Zela yang masak?" Tanya Zila polos.
Zela menggeleng, sehingga kerutan didahi Zila tercipta dengan jelas.
"Bunda ya?" Tebak gadis itu, namun Zela kembali menggeleng membuat Zila tampak kebingungan.
"Kalo Ayah gak mungkin, Ayah kan gak bisa masak," Ucapan polos itu seketika terlontar dari bibir mungil Zila.
![](https://img.wattpad.com/cover/208329251-288-k495662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELAND [Zela's Life]✔️
Ficção AdolescenteRank #1 kimsejeong 10 Jul - 29 Agust 2020 Warning!! Dilarang keras menjiplak atau mencopas karya saya. Inget loh ya! Apa yang kamu lakukan akan dicatat oleh malaikat Oh iya! Follow dulu akun wattpad aku. . . . Ketika Zela mendapatkan sebuah obat yan...