Ronald.Seseorang yang tak pernah kusangka menjadi perantara dalam perjalanan kisah cintaku.
Terimakasih, telah hadir dan sempat memberi warna dalam hidupku yang kelabu. Terimakasih sudah menemaniku setiap saat, melindungiku, dan menjadikanku layaknya ratu.
Roland Alastair Pramudya, seseorang yang tak pernah aku bayangkan untuk menjadi teman hidupku. Dia, laki-laki dingin, namun hangat saat bersamaku. Dia, laki-laki yang dikirim Tuhan untuk mejadi tulang punggungku. Laki-laki yang aku cintai.
Rencana Tuhan itu memang tidak ada yang tahu, tapi percayalah bahwa apa yang Dia rencanakan pasti itu yang terbaik bagi para Hamba-Nya.
Aku bersyukur pada Tuhan, telah memberikanku kehidupan. Walaupun banyak sekali masalah yang menerpa jalan hidupku, aku percaya bahwa setiap kejadian yang hadir memiliki makna tersirat didalamnya.
Dari kehidupanku selama ini, aku belajar bahwa kehidupan tidak selamanya berjalan mulus layaknya jalan tol. Dan aku juga sadar, setiap masalah yang dialami pasti akan selalu ada jalan keluarnya.
Kehidupan layaknya roda yang berputar, ada kalanya kita diatas, ada pula kita dibawah. Tapi, mau dimanapun posisi kita, kita harus tetap bersyukur.
****
Menikah, adalah hal yang gak pernah gue bayangin sebelumnya. Kenapa? Karena dulu gue berfikir bahwa gak akan ada perempuan yang suka sama gue, terlebih sikap gue yang dingin.
Tapi, sekarang gue percaya Tuhan menciptakan dua insan yang berbeda untuk saling berpasangan.
Sherina Anzela Danias, sejak Kelas 3 SMP gue udah kenal sama nama itu. Ronald selalu menyebut nama itu, dalam setiap obrolan kita berdua di facetime.
Semenjak Ronald tahu soal penyakitnya yang semakin parah, dia selalu bilang ke gue untuk selalu jaga kekasihnya itu, karena dia tahu kalau hidupnya nggak akan lama lagi.
Gue awalnya sempet nolak, karena gue yakin Ronald bisa sembuh ngelawan penyakitnya, bahkan sampai hari terakhirnya berada di dunia, gue gak pernah meng'iya'kan perintah Ronald tersebut. Tapi, setelah Ronald gak ada, gue selalu berusaha untuk menuruti perintahnya. Jauh sebelum pertemuan malam itu, gue udah kenal Zela, gue selalu perhatiin dia dari jauh.
Gue gak pernah nyangka, kalau perempuan yang dulunya pacar dari kembaran gue sendiri, sekarang jadi istri gue. Gue tahu, nama Ronald masih tersimpan rapi didalam hatinya. Gue gak mempermasalahkan itu, toh gk ada gunanya cemburu sama orang yang udah nggak ada lagi di dunia kan?
Gue gak bisa cerita panjang lebar, ini aja kepaksa disuruh author. Eh, udah ya, Yu? Capek ngomong panjang lebar kayak begini. ~ Roland
Eh enggak, lanjutin!! Emang lo gak mau kasih kesan pesan gitu apa? Cerita lo masih gantung, Land! ~ Ayu.
Oke, gue lanjutin!! ~ Roland.
Jangan pernah mengeluh pada kehidupan, dan jangan pernah iri pada kehidupan orang lain. Kehidupanmu sama kehidupan mereka tentu berbeda, Tuhan memberikan garis takdirnya yang berbeda pada setiap hamba-Nya. Tetaplah bersyukur dengan apa yang kamu miliki, dan sabar adalah kuncinya. Yakinlah, bahwa Tuhan memiliki Rencana yang indah.
Thankyou!! ~ Ayu.
Hmm ~ Roland.
Zel, suami lo dingin amatt:'( ~ Ayu.
Sorry, Yu. Dia kan dibuat sama lo, pertanyaan itu lebih pantes ditanyain sama diri lo sendiri, ~ Zela.
Iya, ya? Ehh, obat sakit perut apaan si? Perut gue sakit banget dah, kebanyakan makan seblak inimah huhuu:'( ~ Ayu.
![](https://img.wattpad.com/cover/208329251-288-k495662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELAND [Zela's Life]✔️
Teen FictionRank #1 kimsejeong 10 Jul - 29 Agust 2020 Warning!! Dilarang keras menjiplak atau mencopas karya saya. Inget loh ya! Apa yang kamu lakukan akan dicatat oleh malaikat Oh iya! Follow dulu akun wattpad aku. . . . Ketika Zela mendapatkan sebuah obat yan...