ZELAND |26| Penyebab Kebencian Sasha.

172 20 3
                                    


Warning!! Typo bertebarannn
Happy reading❤️

Perlahan Zela membuka matanya, mencoba untuk menyesuaikan pandangannya, yang pertama kali ia tangkap adalah sebuah ruangan yang cukup gelap, kotor dan sedikit menyeramkan. Tangan dan kakinya diikat. Ia tahu tempat ini. Gudang sekolah yang memang sangat jarang di kunjungi orang.

Zela mencoba mengingat kejadian sebelumnya sampai akhirnya dirinya berada di tempat ini, dan ya! Zela mengingatnya. Sebelumnya ia berada di belakang sekolah dan ia bertemu dengan... Matanya menengok kesana kemari mencoba mencari orang yang sudah membawanya kesini.

Penerangan masuk melalui pintu gudang dan ternyata ada beberapa orang yang masuk, ralat hanya tiga orang. Setelah orang-orang itu masuk pintu ditutup kembali sehingga pencahayaan kembali menghilang. Tidak benar-benar menghilang karena ada beberapa ventilasi cahaya disini.

"Dira? Sasha? Felly?" Ucap Zela saat melihat ketiga orang itu.

Seketika Zela mengingat bahwa pengirim SMS serta orang yang menulis artikel kemarin berinisial dari huruf D, jangan-jangan?

"Dira? Jadi-" ucap Zela terpotong.

"Ohh bukan-bukan, itu bukan gue. Sebenernya nama panggilan gue dari huruf D sih, tapi itu bukan gue," ucap Dira seraya tersenyum smirk.

"Lalu siapa?" Tanya Zela penasaran.

"Gue," ucap seseorang disebelah Dira.

"Sasha?" Beo Zela.

"Gue hanya perantara sih, gue cuma nurutin apa yang kakak gue suruh. Sayangnya dia gak ada disini. Kakinya lumpuh dan itu gara-gara lo bodoh!!" Sasha menunjuk muka Zela menggunakan jari telunjuknya.

"Apa hubungannya gue sama kakak lo?" Sungguh Zela belum mengerti semua ini, ia saja tak tahu siapa kakaknya Sasha.

"Bukan kakak sih. Dia kembaran gue, namanya Dasha," Sasha tersenyum smirk tapi itu tidak membawa pengaruh apapun terhadap Zela.

"Dasha?" Beo Zela seraya mengingat-ingat nama itu.

*flashback on

Dua orang gadis kecil sedang bermain ditaman, mereka tampak begitu akrab dan bahagia. Keduanya mempunyai sifat yang sama sehingga itu menjadikan mereka sangat dekat.

"Dasha sini oper bolanya sama aku," pinta Sherina sambil mengayun-ngayunkan tangannya ke atas bawah.

"Nih tangkep, She!" Dasha melempar bola itu dan berhasil ditangkap oleh Sherina.

"Yeayy!! Aku berhasil tangkep," Sherina meloncat-loncat kegirangan saat ia berhasil menangkap bola itu.

"Sekarang kamu yang tangkep ya, Sha!" Ucap Sherina lalu melemparkan bolanya, namun Dasha tidak berhasil menangkapnya sehingga bola itu keluar dari taman, dan kini berada dijalanan.

"Yahh kamu lemparnya kekencengan, She," bibir Dasha menciut lucu, bahkan Sherina saja yang seumuran dengannya sangat gemas terhadap bibir gadis itu.

"Heheh maaf ya, Dasha," Sherina menghampiri Dasha lalu mencomot bibirnya yang sedang memanyun.

"Yuk! Kita ambil bolanya," ajak Sherina.

ZELAND [Zela's Life]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang