Terlepas dari semua keluh yang bersembunyi, kamu hanya butuh teman untuk menikam sunyi.
Kok bisa dia membuatku merasa jadi yang paling disalahkan atas apa yang bahkan tak mampu aku genggam sendiri?
"Oh-oke bu, Rama izin duluan. Uangnya tadi udah kan ya? Makasih ya bu sebelumnya." pamitnya. Rama yang menyadari kehadiran Amanda memilih untuk meninggalkan bu Santi dengannya.
"Eh-ma. Boleh tunggu saya di kursi depan? Ada yang mau saya omongin." pinta Amanda.
Rama tersenyum tipis mengiyakan. Ditinggalkannya dua perempuan yang terikat hubungan guru dan siswinya itu.
"Manda?"
"Eh-muhun, bu?"
"Semua yang kamu butuhin buat bulan depan ada disini. Ibu nyari informasi dari beberapa guru yang jadi mentor kamu di lomba lain. Sekarang naskahnya semua ada di map ini. Kamu tinggal ngafalin aja, ya? Jangan kepikiran apa-apa." kata bu Santi menenangkan.
Amanda mengambil map plastik yang berisi kertas-kertas yang ia butuhkan. Ia tersenyum dan berterima kasih.
"Buat yang story telling, bisa gak kamu hafal dalam dua hari?"
"Bisa, bu!" jawabnya semangat.
Adduhh, kok jawab 'bisa' sih?
"Yaudah atuh ya, besok lusa ibu tunggu kamu disini. Ibu mau ngetes hasil hafalan kamu."
"Iya, bu"
Dih, ini siapa yang gerakin mulutku? Kok iya-iya aja?😭
"A-amanda izin pamit ya, bu?" ia menjulurkan tangan, berniat meraih punggung tangan ibu guru itu dan menciumnya. Bu Santi mengiyakan, membiarkan Amanda meninggalkan ruangannya.
...
"Ada apa bu bos?" sapanya sambil menyenderkan badannya pada papan mading. Sebelah kakinya ia lipat sembilan puluh derajat dan telapak kakinya ia tempelkan pada tiang kayu penyangga mading.
"Eh-eng-enggak, saya mau minta maaf tadi negosiasi kuenya jadi keganggu gara-gara saya. Padahal saya sengaja diem di deket pintu, biar kamu selesai dulu. Tapi yaa~ malah dipanggil sama bu Santi. Saya juga denger beberapa hal yang kamu sampein. Tapi serius kok, ma, enggak ada sama sekali niatan buat nguping lagi. Maaf ya?"
"Kamu begini ya ke semua orang yang kamu kenal? Dikit-dikit minta maaf.-"
Enggak tahu ma, saya ngerasa kamu bakal marah lagi, kamu bakal nuduh saya nguping lagi, kita bakal marahan lagi. Tapi kayaknya berlebihan ya?
"-Yaa bagus sih, tapi gak usah berlebihan kalo sama Rama. Ini terakhir, ya?" pintanya.
Amanda mengangguk canggung.
Bentar-bentar, bagus? Marahan kok bagus?
Ohh nerusin perkataannya sendiri? Bagus kalo aku dikit-dikit minta maaf? Gitu, ya?
Tapi itu berarti omonganku enggak dia dengerin dong?
Eh, apa emang omonganku enggak pernah sampai ke telinganya? Tadi aku enggak ngomong apa-apa gitu? Cuma berisik sendiri dalem hati? Ya pantes aja kalo dia enggak denger.🙃
Andai Rama bisa Shintenshin no Jutsu kaya klan Yamanaka.🙃
Mana asal ngangguk aja lagi.🙃
"Kalo tentang nguping, saya enggak masalah kalo kamu yang denger, man. Biar saya gak usah panjang-panjang nyerita. Boleh gak kalo kedepannya kamu jadi temen cerita buat aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Griya
Romance"Tak usah terlihat peduli, jika griya ini hanya kau cari ketika sepi menghukummu sendiri" -Amanda "Ku takkan mengelak, sepi ini yang mengajariku tuk kembali lagi padamu" "Gausah percaya deng, canda" -Rama Griya berarti rumah. Kata yang tak asing buk...