Semua hanya perkara waktu. Jadi tunggu dulu ya? Sebentar saja.
Memaafkan dan menerima adalah cara untuk berdamai dengan diri sendiri atas segala ketetapan. Setelah pertempuran didalam kepala selesai, selanjutnya adalah berdamai pada mereka yang kita vonis berada dalam kesalahan.
Padahal tidak ada yang salah. Kita semua benar dalam hal mempertahankan pandangan. Ini hanya tentang perbedaan cara kita melihat suatu persoalan yang membuat tak serempaknya suatu anggukan. Dan itu wajar. Sangat wajar, kan?
Perasaan bersalah menyelimuti dirinya. Ia rendahkan kepalanya dan membuat sebuah pengakuan kepada hati yang selama ini ia abaikan. Aku salah, dan aku harus minta maaf. Sebuah kalimat yang disambut sorak sorai oleh sisi kebaikan dalam hatinya.
Rama Gloomy
Maaf.
Aku gak maksud nyakitin kamu lewat perkataan kemarin.
Aku cuma ngerasa selama ini aku gak dianggap, terlebih ketika kamu bilang pengen kita backstreet aja.Aku ngerasa belum bisa milikin kamu. Setelah aku usaha nyingkirin mereka, aku gak pernah dapet yang aku mau, pengakuan.
Senyum kamu tetap buat semua orang, ndy. Bukan cuma buat aku. Walaupun aku yakin, masih ada aku dihati kamu.
Tapi sekarang aku sadar. Ini lebih baik buat aku. Semua ini cara kamu buat ngelindungin aku dari jauh. Aku hargai itu, ndy. Makasih udah ngorbanin perasaan kamu sendiri buat aku.
Maaf, mungkin permohonan maaf ini kelihatan gak ikhlas, karena banyak usaha pembenarannya. Tapi bukan itu tujuan aku, aku cuma pengen kamu tau yang aku rasain selama ini.
Cepet sembuh, I miss u
Terkirim
Sindy Rahayu sedang mengetik...
Sindy Rahayu
Iya gpp. Lain kali jgn nunggu kesepian dulu baru minta maaf, ya?Rama Gloomy
Iyaa, maaf ndy❤️Dibaca
....
Puk
Telapak tangannya mendarat pada bahu Rama. Ia masih tetap sama, memandang kosongnya lapangan."Ana kira galau bukan hak ketua OSIS."
"Galau hak segala bangsa!" jawabnya dengan mengepalkan tangan kanan. Ala-ala pahlawan yang memperjuangkan hak seseorang.
"Teu wajar, orang yang room chat-nya kayak asrama putri, bisa galau." ceplosnya asal.
Rama tak berkutik atas pernyataan Ubed barusan.
Rama tak pernah kuat menghadapi kesepian. Sindy yang tak bisa membawa ponsel ke asrama, sudah jelas tak bisa menemaninya setiap saat. Padahal asramanya dekat dari rumah Rama.
Sekedar menanyakan kabar pun, harus menunggu pagi tiba. Dengan memperhatikannya diam-diam dan memastikan senyuman itu masih terukir pada pipinya.
Kesepian dalam dirinya meronta-ronta. Benar kata Ubed. Room chat di ponselnya sudah seperti asrama putri. Rama selalu mencari pelarian untuk menghapus sepi dalam dirinya. Mengemis pada mereka yang baik hati memberikan perhatian tanpa pamrih.
"KANG RAMAAA ADA SALAM DARI ICHAAA." Seorang siswi di bawah pohon didekat lapang memanggilnya terang-terangan. Untung saja sekolah ini masih sepi.
Rama tersenyum bingung sambil melambaikan tangannya.
Tiba-tiba temannya yang sepertinya bernama Icha datang, "BOHONG, KANGG!"
Ia pasti malu dan menarik tangan temannya itu menuju kelas."Tuh salah satunya. Kebawa perasaan pasti dia ma. Antum enggak kasian?" tanya Ubed mulai serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/222926750-288-k449788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Griya
Romance"Tak usah terlihat peduli, jika griya ini hanya kau cari ketika sepi menghukummu sendiri" -Amanda "Ku takkan mengelak, sepi ini yang mengajariku tuk kembali lagi padamu" "Gausah percaya deng, canda" -Rama Griya berarti rumah. Kata yang tak asing buk...