58

770 83 30
                                    

Mahalini terbangun karena matahari menyinari wajah nya

Ia entah harus berpura pura tidak tahu apa apa , atau dia akan membahas nya.

Ia bergegas untuk membersihkan badan nya

Selesai mandi ia bingung untuk menutupi luka nya , ia langsung berpikir untuk menggunakan baju lengan panjang agar tidak ada orang yang tahu tentang luka nya

*Diruang makan

' hai Tesla sayang, gimana tidur nya?nyenyak? ' ucap lini tersenyum seakan tak terjadi apa apa di dalam dirinya

' Tesla tidur nya nyenyak kok aunty , aunty gimana? ' ucap imut Tesla

' aunty nyenyak juga kok '

Tesla mengangguk dan tersenyum

' Lin kuliah kamu gimana? ' tanya iky

' kaya nya lini mau mempercepat kuliah lini deh kak '

' lah kenapa?kok tiba tiba? ' tanya iky kembali

' iya lini pengen kerja dan membuka klinik lini sendiri ' ucap lini

' yasudah kalo itu keputusan mu , Kaka mu yang terganteng ini bakal mendukung apapun keputusan mu ' ucap iky

' dihh jijik ' ucap lini tertawa

' ziva sama nuca kemana Sam? ' tanya lini

' ohh mereka jalan jalan ke taman '

Lini menahan rasa sakit nya , ia berusaha tegar di hadapan sahabat dan kakak nya itu

' kenapa? ' tanya Sam

' ngga nanya aja ' ucap lini tersenyum padahal hati nya sangat sakit sekarang seribu pisau menusuk hati nya ( eak)

' tumben pake baju lengan panjang? ' tanya Della

' oh ini aku pake soalnya udah lama gapake baju lengan panjang ' ucap lini sambil tersenyum

' mata nya kenapa sembab? ' tanya iky

' kenapa sih kalian banyak tanya?aku gapapa gausah khawatir sama aku! ' ucap mahalini meninggikan suara nya dan pergi meninggalkan semua nya

' ma aunty kenapa? Tesla takut ' ucap Tesla ketakutan karna ia baru pertama kali melihat aunty kesayangan nya seperti itu

' gapapa sayang aunty cuma cape aja ' ucap Della

Tesla pun mengangguk paham

' kaya nya lini lagi ada masalah. Gak seperti biasanya dia kaya gitu , semoga masa lalu nya gak terulang kembali ' batin iky

*Ditaman

' nuc beli es krim yuk? ' ajak ziva

' Lo mau beli rasa apa?gue yang mesenin '

' mau milk es krim '

' oke tunggu '

Nuca Dateng bersama dua eskrim

' nih eskrim Lo ' ucap dingin nuca

' nuc masalah kemarin gue minta maaf ya , gue gak bermaksud buat hubungan Lo sama lini rusak ' ucap ziva penuh penyesalan

' iya gapapa ' ucap nuca sambil tersenyum

' gue juga harus bilang ke lini kalo gue suka sama Lo nuca ' ucap ziva

' jangan gue mohon jangan ' ucap nuca penuh kekhawatiran

' maaf nuca gue sayang sama Lo entah kapan perasaan ini tumbuh ' batin ziva

' maaf '

' haii ' ucap lini ramah

' astaga kaget gue ' ucap ziva seakan tak terjadi apa apa antara ia bersama nuca

' aku boleh gabung gak? ' tanya lini

' boleh ' ucap nuca dingin

' kenapa sih sayang?aku mengganggu kalian? Apa kamu udah ga sayang aku? ' batin lini

Kini suasana hening , nuca dan lini saling tatapan satu sama lain seakan mata mereka berbicara , ziva? Ia sedang memain kan ponsel nya

' kalian kenapa gak ngajak aku kesini?jahat banget ' ucap lini tertawa

' Lin gue mau ngomong sesuatu ' ucap ziva serius

' ziv gue mohon jangan sekarang '

' sayang?kenapa? Ada masalah? ' ucap lini pura pura tak tau apa apa

' gue sebenar nya... ' ucap ragu ziva

' apaan ziv tinggal ngomong aja ' ucap lini sambil menahan sakit di hati nya

' gue sebenar nya suka sama nuca Lin ' ucap ziva menundukkan wajah nya

Mahalini terkejut walaupun dia sudah tau yang sebenar nya , dia hanya diam membeku , entah hati nya sekarang sesakit apa

Nuca kini memegang tangan kiri lini yang kemarin ia gores

' awww ' ucap lini kesakitan

' Lin kenapa?perasaan aku gak megang kenceng ' ucap nuca panik

' ah? Gapapa ' ucap lini senyum sambil menyembunyikan tangan kiri nya

' jadi Lo sekarang suka sama nuca ? ' ucap lini menatap ziva

' iyaa maaf in gue Lin ' kini ziva menangis

' terus kamu suka sama ziva? ' tanya lini ke nuca

Nuca hanya diam ia tak brani menjawab pertanyaan mahalini

Mahalini menghembus nafas kasar dan beranjak pergi meninggalkan nuca dan ziva

' tunggu Linn ' ucap nuca lagi dan lagi memegang tangan kiri mahalini

' awww lepasin sakitt ' ucap lini menahan tangisan nya

Nuca mulai curiga kenapa lini kesakitan padahal ia tak memegang erat tangan kekasih nya tersebut


Nih aku up 2 kali bhehe ,, happy reading jangan lupa vote ya masa iya kalian baca doang hmm🤣

Aku untuk Kamu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang