57

763 74 23
                                    

' hah?bekas lipstik?dia sama ziva abis ngapain?masa iya nuca tega nyakitin gue? ' batin lini dan mata nya berkaca kaca

' sayang kenapa? ' bingung nuca

' ah?hmm ngga kok '

' gak gimana?mata nya berkaca kaca gitu '

' oh tadi ini apa kelilipan ' ucap lini sambil menghapus air mata nya kasar

' aku ke kamar ya ' lanjut lini

' ngapain? '

' mau tidur ' ucap lini

' yaudah , good night sayang ' ucap manis si buaya eh si nuca dan tersenyum ke lini

Lini memasuki kamar , ia sebenar nya tidak mengantuk bahkan ia ingin sekali berada di dekat nuca , tapi jika ia dekat dengan nuca hati nya sangat sangat sakit melihat cap bibir di baju putih nuca. Ia tidak mau berburuk sangka terlebih dahulu.

Dia kenapa?ada hubungan apa dia sama ziva?dan apa yang mereka lakukan?jika itu bukan ziva lalu lipstik bekas siapa itu?itu bahkan bukan warna lipstik ku. Pertanyaan itu lah yang selalu ada di pikiran mahalini

*Diruang tamu

' eh ziva belum tidur? ' tanya nuca

' belum ngantuk mau nonton tv '

' sini sama gue nonton '

Ziva mendekati nuca dengan perasaan gugup.

' hmm nuc '

' iyaa '

' gue mau bilang sesuatu '

' bilang aja jangan sungkan sungkan gitu kaya sama siapa aja ' ucap nuca sambil tertawa

' tapi jangan marah ' ucap serius ziva

' iya iya apa? ' kini nuca serius

' hmm g gue suka sama Lo ' ucap ziva sambil menundukkan wajah nya ia tak brani menatap mata nuca

' ziv?lu jangan bercanda, ini gak lucu ' ucap dingin nuca

' gue gak bercanda nuca , gue serius ' ucap ziva kini menatap wajah nuca

Lini POV

Lini keluar dari kamar karna ia merasakan tenggorokan nya kering dan sakit , jadi ia memutuskan untuk mengambil air.saat ia keluar ia melihat ziva dan nuca berbicara

'' hmm g gue suka sama Lo ' ucap ziva sambil menundukkan wajah nya ia tak brani menatap mata nuca

Itu lah yang lini dengar

Seketika lini mematung dan diam seribu bahasa.jujur ini sangat menyakitkan bagi lini.entah perasaan nya sekarang bagaimana, yang ia rasakan saat ini adalah sakit , sedih ,kecewa,dan sangat marah.

Bagaimana tidak?sahabat nya telah mengkhianati nya, sahabat kecil tepat nya

Lini memutuskan untuk tidak jadi mengambil air , ia duduk di sofa kamar nya

' gue gak nyangka ya ternyata dugaan gue selama ini benar ' ucap lini sambil tertawa tetapi mata nya mengeluarkan air

Ia tiba tiba lemas , pikiran nya sangat kacau , ia sangat sangat mencintai nuca dan ia tak mau kehilangan nuca.karna di pikiran mahalini adalah nuca juga menyukai ziva

Mahalini melihat sekeliling kamar nya ia melihat gunting di atas meja

Ia mendekati meja tersebut sambil jalan tidak seimbang ,, ia mengambil gunting tersebut dan duduk kembali di sofa

kenapa mahalini mengambil gunting tersebut ia juga tak tau kenapa

Ia langsung menyayat nyayat tangan kiri nya hingga mengeluarkan darah ia langsung melempar gunting tersebut ia menangis sejadi jadi nya

Entah tuyul apa yang menghasut nya berbuat seperti itu

Kamar nya berantakan , rambut acak acak an , mata indah nya sembab dan hidung memerah

Ia melihat tangan kiri nya mengeluarkan banyak darah , ia langsung membersihkan nya

* Di kamar mandi

' kenapa?kenapaaa?!!!' teriak lini sambil mengepal tangan nya seakan ia ingin memukul kaca yang berada di depan tetapi ia mengurungkan niat nya ia menangis terus menerus sambil membersihkan luka di tangan nya

Kamar mahalini kedap suara maka tak heran jika mahalini teriak begitu kencang

Lini kembali tidur dengan keadaan nya seperti itu , ia tak lupa untuk mengunci pintu kamar nya

Maafkan author yang telat up ya , happy reading semua❤️

Aku untuk Kamu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang