Happy Reading!
Brakk!
"Aduh, sialan. Siapa sih yang letak ni koper disini!" Omel gadis berambut pendek yang tak henti-hentinya mencerocos.
Citra Aksvina namanya. Gadis dengan rambut pendek, hitam legam, dengan bola mata bulat hitam nan tajam yang membuat siapa saja yang melihatnya dapat mengira bahwa Citra mengajak gelud ingin berperang. Padahal kenyataannya tidak! Memang mata Citra saja yang sudah tajam dari lahirnya.
Hari ini hari pertamanya kembali masuk bekerja setelah libur panjang. Citra telah mengambil cuti selama 3 bulan pasalnya ingin merefreshkan otak dari setumpuk kertas dengan angka-angka yang menari-nari di atasnya membuat Citra muak setiap harinya. Di tambah lagi jam istirahat yang terasa kurang baginya yang suka rebahan. Hushh! Menyebalkan!
Dengan langkah gontai ia menapaki kakinya mengambil handuk yang tergantung di sebalik pintu berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi dengan kaki sedikit nyeri menyelesaikan ritual mandinya.
Salah sendiri mata itu dibuka, dipake Cit bukan dipajang wkwk.
Selesai mandi dan bersiap-siap Citra melangkahkan kakinya keluar menemui Mama tercinta.
"Kenapa kamu?" Tanya Risma yang melihat cara jalan Citra terseok-seok. Matanya sedikit memicing menuntut jawaban dari anaknya.
"Kena sandung koper." Jawab Citra datar.
"Kok bisa?" Sambung Hengki Papanya kini ikut menatap Citra dengan tangan mengoles-ngoles selai diatas roti.
"Bisalah Pa, Kakak tu ceroboh, matanya gak pernah dipake seringnya digantung doang jadi pajangan." Sahut adik Citra menimpali. Namanya Raka, dia saat ini menduduki kelas XII.
Citra mendelik geram, "Lo bisa diem gak sih? Gue tabok juga ntar. Mulut Lo ngalah-ngalahin lambe turah aja tau gak Dek?"
"Biarin wlee."
Risma berdecak, "setiap hari kerjaan kalian tu nyerocos mulu, tiap pagi tanpa henti. Gak bisa gitu kalian akur sehari? Liat tuhh si Bagas sama Rena anak tetangga kita akur gak pernah kelahi gak kayak kalian. Udah besar-besar kok ngalahin anak kecil tingkahnya." Omel Risma.
"Hello Mama, anak Mama itu kita atau Bagas sama Rena? Anak Mama ya anak Mama ngapain coba bandingin sama anak tetangga. Capek tau Raka dengernya."
"Hiiihh, kalian tu ya__"
"Udah-udah Ma, dimeja makan tu gunanya buat makan buat sarapan bukan buat dengerin kalian semua adu debat ya, pusing Papa liatnya."
"Mama tuh Pa."
"Ho'oh Mama tuh." Timpal Raka, Risma yang disalah-salahi mendongak menatap anaknya tak percaya dengan pancaran aura yang berbeda.
"Mama. Mama! Hilih! ANAK PAINJEM!" Ucap Risma memutar bola matanya, membuat semua tertawa melihat tingkah Mamanya.
Hallo guys, ceritanya bakalan aku rombak sedikit ya hehe, cuma mau nambah-nambah kesan humornya doang kok hihi, semoga ga bosen yaa see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE
RandomCover by pinterest @haixyar _______________________________________ 🌿 "Chik tungguin gue," Bruk!! "akh sakit pantat gu___" aduh Radit, ia memegang dan mengelus pantatnya yang kesakitan akibat terpeleset kulit pisang yang dibuang Chika barusan. Ten...