13

877 71 30
                                    

Kei terlihat cantik dengan gaun putih serta make up tipis untuk menyempurnakan penampilannya malam ini. Gadis itu mengambil parfum kemudian menyemprotkan di beberapa bagian tubuhnya. Merapikan tatanan rambutnya kemudian melangkah keluar dari kamar.

Ketika ia sampai di lantai bawah, Shania langsung memeluknya dan mencium pipi Kei.

"Anak Mami cantik banget!"

Kei tersenyum, "makasih, Mi. Mami juga cantik banget!"

Shani tertawa kemudian menggiring Kei ke halaman belakang rumah yang sudah ramai oleh teman-teman Jeston. Ada juga Meme dan Lala yang sengaja ia undang ke acara ulang tahun adiknya.

Kei mengedarkan pandangannya ke halaman belakang sudah ramai. Ia memicing beberapa kali ketika melihat sahabat dari orang tuanya sudah ada di halaman belakang dan sedang mengobrol dengan papi. Tapi Kei tidak bisa menemukan orang yang ia cari di dekat papi dan dua temannya itu.

"Akhirnya turun juga Rapunzel dari istana atas."

Kei berbalik badan melihat Jeston yang tiba-tiba menyodorkan tangannya pada Kei.

"Apaan?" Kei menepis tangan Jeston kencang membuat lelaki itu mengaduh dan mengadu pada Shania yang ada di dekat mereka.

"Mi, lihat sendiri kan! Yang jahat itu si Nenek Lampir ini, bukan Eten!"

"Jeston, Papi susah-susah mikir nama buat kakak kamu dan kamu seenaknya aja ganti nama Kak Kei dengan sebutan Nenek Lampir?" Shania melipat tangan di depan dada, "is that good to call your sister like that?"

Jeston melirik Kei malas dengan bibir monyongnya.

"Mi, it's my birthday,"

"Iya, dan bukan berarti kamu bisa manggil Kakak kamu seenaknya. Sekarang minta maaf sama Kak Kei,"

Kei tertawa puas kemudian ganti mengulurkan tangan dengan wajah songongnya pada Jeston.

"Salim sama Kakak, buruan!"

"Kamu juga, Kak. Ucapin happy birthday ke adiknya, peluk dan cium Jeston." Titah Shania dengan tegas.

Kei menggeleng, "ogah banget peluk dan cium adik durhaka kayak dia."

"Tuh, kan, Mi! Kak Kei emang nggak ada akhlak!"

"Heh! Sembarangan banget lo!"

Shania menghela napasnya panjang. Ia menarik tangan kanan milik Kei dan Jeston kemudian ia satukan untuk salaman, mendorong kedua bahu anaknya untuk saling memeluk satu sama lain.

"Jeston, say sorry to Kak Kei dan kamu Kak, ucapin happy birthday ke adiknya, it's his birthday, Kak."

Kei dan Jeston saling mendelik sebelum melakukan hal yang Shania perintahkan.

"Sori."

"Hbd."

Kemudian keduanya melepaskan diri dan saling memunggungi. Shani tertawa melihat tingkah kedua anaknya yang ajaib itu. Ia kemudian melangkah menghampiri Boby yang memanggilnya.

Kei masih enggan menoleh dan menatap adiknya yang menyebalkan itu, tapi ia penasaran kenapa dia tidak terlihat di pesta ulang tahun Jeston. Haruskah ia bertanya kemana perginya orang itu, karena seharusnya ia sudah ada di sini bersama dengan kedua orang tuanya.

"Ngapain lo masih di sini?"

"Suka-suka gue lah! Rumah gue ini." Jawab Kei sewot.

"Rumah Papi sama Mami tepatnya."

"Rumah kalian berdua."

Kei langsung mengatupkan bibirnya ketika mendengar suara orang yang sejak tadi ia cari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang