Keesokan harinya,
"Ahmad ... bangun Nak, udah jam enam lho, kamu gak siap-siap ke sekolah?" panggil mamah Ahmad.
Tidak ada balasan dari Ahmad
"Nak, kamu kenapa? Kok gak jawab panggilan Mamah? Buka pintunya Nak!"
Karena rasa khawatir terhadap anaknya, mamah Ahmad segera mengambil kunci cadangan untuk membuka kamar anaknya itu.
Setelah pintu terbuka, ia menemukan gemetar tubuh Ahmad yang dibungkus hangat oleh jaket dan selimut. Mamah Ahmad langsung memegang kepala Ahmad yang sedang demam tinggi.
"Ahmad! Kamu kenapa?"
"Dingin, Mah," Rintih Ahmad.
"Ya Allah, badan kamu panas banget nak. Ini pasti gara-gara kebanyakan minum es," cakap mamah Ahmad.
"Eh, maksudnya kehujanan tadi malem. Lagian, kenapa kamu gak pake jas hujanmu?"
"Jas hujannya ketinggalan mah ...," jawab Ahmad menahan dingin yang menyertai tubuhnya.
"Ayo kita ke rumah sakit aja sekarang!" ujar mamah Ahmad, panik.
"Gausah Mah, Ahmad pengen sekolah aja, soalnya hari ini ...."
"Yaudah sekolah aja sana kalo mau mati!" cela papah Ahmad yang tiba-tiba sudah berada di depan pintu kamar.
"PAPAH! Kalo ngomong yang bener! Anak sakit malah disumpahin!" balas mamah Ahmad, kesal.
"Ya habisnya anak satu ini ga pernah bisa dibilangin!" tutur papah Ahmad.
"Gausah dengerin papah kamu, ayo mamah anterin kamu ke rumah sakit deket sini!"
"Maaf ya, papah gabisa anter kalian. Papah ada meeting 'penting' di kantor pagi ini," ucap papah Ahmad santai.
"Urusin aja terus kerjaan! Biarin anakmu ini menderita. Dasar manusia gak punya hati!" batin Ahmad yang kesal dengan papahnya.
Tanpan perseteruan lagi, Ahmad dan mamahnya segera menuju rumah sakit terdekat.
Bel masuk telah berbunyi, namun bangku Ahmad masih belum juga ditempati. Annisa merasa gelisah sambil menatap bangku kosong tersebut, "Ahmad mana ya, kok belum datang juga?"
"Ciee nyariin Ahmad ... lo mulai suka ya sama Ahmad?" timpal Tina yang mendengar gumaman Annisa.
"Gak lah! Gue gaenak aja kemarin dia habis nganterin gue pulang soalnya," jelas Annisa, berusaha mengelak.
"Waaaw, lo dianterin sama dia kemarin malam? Abis ngapain lo malem-malem sama dia hah?" tanya Tina dengan senyum penasarannya.
"Gue tuh kemarin habis dari perpus trus ketemu dia. Nah pas pulang gue dianterin dia, soalnya ayah gue lama jemputnya," jelas Annisa.
"Owhh gitu, gue kira lu habis ngapain sama Ahmad."
"Husss!"
Annisa yang kesal, langsung berpaling dari Tina menuju meja Jafar untuk menanyakan soal Ahmad.
"Far, lo tau Ahmad kenapa kok belom dateng?"
"Oh iya, Ahmad belom dateng ya? Gue gatau Nis."
"Apa Ahmad sakit ya? Ada suratnya gak?"
"Gue gatau Annisaaaa," jawab Jafar yang tampak tak suka.
"Yaudah deh"
"Anjir, dia kok bisa perhatian banget sih sama Ahmad? Sial banget dah!" batin Jafar dengan wajah masamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Murid Pindahan (Hiatus)
Teen Fiction28 Mei 2020 [Sedang hiatus dan juga mulai merevisi] Sebuah kisah yang menceritakan dua murid pindahan berbeda daerah yang dipertemukan di suatu institusi pendidikan di Kota Lumpia. Ahmad seorang lelaki dingin asal Sulawesi yang menganggap percintaan...