09.2Hwang

406 57 14
                                    

"Ah ryujin-ssi aku permisi dulu." Ucap doyoung pada Ryujin dan hyunjin.

"Hyunjin, apakah itu Yeji?" Hyunjin menengok ke arah belakang.

Terlihat jelas bahwa sekarang, hyunjin, sedang menahan emosi nya. Bagaimana tidak, adiknya sedang didekati oleh Jeno. Lee Jeno.

"Hyunjin, jangan ganggu mereka." Ryujin menahan tangan hyunjin.

"Kenapa?! Dia itu adikku! Dia tanggung jawabku! Aku tidak mau dia terluka, Ryujin! Tunggulah di sini." Hyunjin menuju kearah meja nomor 2.

"Yeji, pulang." Jeno melirik kearah Hyunjin. Tatapan mereka bertemu.

"K-kenapa hyunjin-oppa?" Hyunjin menarik tangan Yeji.

"Eit, jangan bawa pacarku. Hwang Hyunjin." Jeno mencegah aksi hyunjin.

"Pacar? Sejak kapan, Yeji?!" Yeji menundukkan kepalanya.

"B-baru saja." Hyunjin tersentak kaget ketika mendengar ucapan adiknya itu.

"Baiklah kalau begitu. Hubungan kalian mulai detik ini. Hubungan kalian resmi putus. Ayo Yeji kita pulang!" Hyunjin menarik kasar tangan Yeji.

Yeji? Dia sudah menangis dan meronta-ronta. Cepat sekali hubungan mereka kandas hanya karena kakaknya tak menyukai Jeno.







Jeno menatap Ryujin dengan tajam. Ryujin mengalihkan pandangannya agar tidak menatap Jeno.

Jeno menghampiri Ryujin.

"Ikut aku." Jeno menarik tangan ryujin.

"Tidak! Aku tidak mau!!" Ryujin berusaha menarik tangannya dari genggaman tangan Jeno.

"Lepaskan dia, kau tak berhak untuk memaksanya ikut denganmu." Syukurlah Doyoung datang. Jika tidak Ryujin harus berbuat apa.

"Cih, awas kau. Kau sudah merusak rencanaku! Tunggu lah Ryujin." Jeno meninggalkan mereka berdua.

"Ryu—"

Hiks

"Sudah tak apa." Ryujin menangis. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sering sekali menangis.

"Eh, aduh bagaimana ini. Jangan menangis di sini ya, lihatlah kau menjadi pusat perhatian orang yang ada di café ini." Ryujin tak memperdulikan ucapan doyoung, ia malah menangis lebih keras.

"Yasudah aku antar ke rumahmu ya?" Ryujin mengangguk.

"Tunggu sebentar."


•••

"

Jadi, kau merasa bersalah karena telah menghancurkan hubungan mereka?" Ryujin mengangguk.

"Aii, yang kau lakukan itu benar Ryujin, kau berusaha agar Yeji tidak tenggelam dalam kegelapan itu. Kau hebat Ryujin. Kau adalah pahlawan!" Ryujin tersipu malu mendengar perkataan Doyoung.

"B-benarkah?" Doyoung mengangguk sembari memberikan senyumannya.

"Kau cantik Ryujin."








Dilain sisi, 2Hwang sedang bertengkar hebat karena kejadian di café tadi.

"Jika kau tidak mengajak wanita sialan itu ke café, ini semua tidak akan terjadi!! Kau terlalu terobsesi padanya oppa!" Hyunjin menatap Yeji dengan tatapan penuh amarah (?)

"Kau yang terlalu terobsesi pada Jeno. Sehingga kau tidak tau mana yang benar dan mana yang salah. Dengar, dia bukan laki-laki yang baik. Dia pasti memiliki maksud tersembunyi saat mendekati mu. Aku tidak mau kau menjadi korban nya. Yeji, kau tau kan kalau oppa mu ini sangat sayang padamu?" Yeji mengangguk.

"Aku tidak mau kau tersiksa karenanya. Aku ingin kau bahagia, tapi dengan hal yang positif, bukan hal yang negatif. Kau boleh memiliki pacar, tapi sebelum itu izin lah dulu pada oppa ya, oppa hanya ingin kau mendapatkan yang terbaik, Yeji." Yeji memeluk hyunjin.

"Terimakasih oppa."

"Iya Yeji, jangan diulangi lagi ya." Yeji mengangguk dalam pelukan hyunjin.

Tunggu saja, Shin Ryujin.

•••

Wah ternyata aku jarang up ya. Wkwkwkwkwk. Baru nyadar.

Btw gimana ceritanya? Bosenin?

Lapak kritik dan saran ::










Matur thank you atas vote dan komennya. Bubay!💚

•муѕтєяισυѕ• JaemryuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang