Hari lamaran

32 13 20
                                    

[Siapa yang tahu jodoh kita sesungguhnya. Entah pasangan yang tiba menemui kita atau malah kematian yang tiba lebih dulu. Sebab jodoh, maut, dan rezeki itu rahasia-Nya]

.
.
.
.

LINE
P. ReyGans😎
|Assalamualaikum, calon makmum🤗
09.14

Waalaikumsalam, Pak|
09.20
Read

P. ReyGans 😎
|Nanti saya sama bunda kesananya agak sorean, Bunda katanya mau nyiapin semuanya.
09.21

Nyiapin? Emang nyiapin apaan pak?|
09.34
Read

P. ReyGans 😎
|Nyiapin buat lamaran lah, Dira.
09.37

Emang banyak banget ya pak yang|disiapin sampe-sampe kyk repot gitu?
09.50
Read

P. ReyGans 😎
|Hem, saya kurang paham sih. Katanya karena kamu spesial gitu.
09.53

"Ih dah. Spesial apanya. Bikin malu aja." Pipi Dira nge blushing baca chatan dari Rey pagi itu.

.
.
.

Tibalah pada waktu yang ditunggu-tunggu. Pukul 15.05 Rey dan Bundanya tiba di rumah Dira. Rey dengan stelan kemeja putih dan jas hitam, sungguh sangat tampan dan manis.

Dug dug dug

Sekarang jantung Dira yang rasanya seperti mau copot, detak jantungnya sangat kencang sampai-sampai rasanya tetangga aja bisa dengar. Tegang iya, gugup. Tak karuan rasa.

"Assalamualaikum pak." Rey dan bundanya mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam."

"Ini bunda saya pak, seperti yang saya katakan tempo hari, saya mengajak bunda kesini."

"Selamat sore pak." Sapa bunda Nur
"Sore buk."

"Gini pak, saya datang karena katanya Rey ingin meminang Dira anak bapak untuk dijadikan istri." Ucap bunda Nur.

"Iya buk, seperti yang dikatakan waktu itu. Saya menerima lamaran nak Rey, anaknya juga mau dilamar." Respon pak Gun.

"Sekarang bisa disepakati kapan hari pernikahan mau diselenggarakan." Ucap pak Gun lagi.

"Kalau saya sih terserah anaknya saja pak, semua hari baik kok."

"Kalo Dira gimana maunya?" Tanya Rey sambil menatap Dira yang dari tadi diam saja.

" Em, saya ngikut saja pak." Jawab Dira sekenanya.

"Sebenarnya saya mau acara diselenggarakan secepat mungkin. Karena kan beberapa bulan lagi Dira sidang, saya juga akan ada pelatihan konsorsium dosen diluar. Jadi kalau bisa sebelum itu. Itupun kalau Dira setuju." Jelas Rey dengan tenang.

"Saya nggak papa." Angguk Dira

"Oke gimana kalau bulan depan.?" Ucap pak Gun.

"Em, konsorsium dosen itu pelaksanaan nya bulan depan pak. Atau kalau memang susah untuk cepat, kemungkinan untuk 2 bulan kedepan baru saya pulang. "

My Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang