Kehidupan yang manis kelihatannya

106 18 3
                                    


Andira's pov

Aku yang seorang mahasiswi semester atas ini melakukan rutinitas yang biasa dilakukan remaja lain untuk mencapai cita-cita. Seperti kehidupan yang lainnya, sembari menjalani rutinitas aku juga tetap meluangkan waktu bertemu teman-teman seperjuangan yang juga ingin mewujudkan cita-cita.

Sahabat-sahabat ku yaitu Resya Oktarisa dan Bianca Rukmana. Aku dan Resya kebetulan satu sekolah saat SMA, dan kuliah di Universitas yg sama walau beda jurusan. Sedangkan dengan Bian aku sekelas mulai dari semester awal sampai sekarang ini. Aku sangat menyayangi mereka, dan begitu juga dengan mereka. Tidak ada satu rahasia pun diantara kami.

"Res, ntar selesai jam berapa?" Tanyaku.

"Iihhhhh kangen ya?" Candanya.

"Seriusan, ntar kalo selesai duluan tungguin di deket gerbang depan ya, kan mau kepanti bareng." sambungku.

"Iya iya cantik."timpanya.

Selesai jam dan mereka bertemu di dekat gerbang depan kampus.

"Bi ikut juga kan?" Tanya Resya

"Belum bisa gue Res Dir, kalian tau kan gue kerja part time." Jawab Bian.

"Iya gapapa kok Bi, lain kali aja kapan ada waktu kita bareng." Sambungku.

"Maaf banget ni yah."

"Iya iya. Yaudah duluan ya Bi" aku dan Resya pamit.

Aku dan Resya memang sering ke panti asuhan yang dulu pengurusnya ayah dan ibu, tapi semenjak ibu meninggal dan ayah sibuk bekerja, panti itu di urus oleh ibu Fatma yg dulu juga membantu mengurus nya.

"Assalamualaikum bu, adek adek.." ucapku sambil mencium tangan bu Fatma.

"Waalaikumsalam nak Dira nak Resya." Sambut bu Fatma.

"Semua gimana nih kabarnya? Kakak bawain buah nih." Ucap Resya sambil menunjukkan kantong buah-buahan.

"BAIKKK!!!kak mau kakk.." serbu mereka.

"Wah, bagi-bagi ya, jangan rebutan nih, nanti kak Resya nya jadi kek buah juga, hehehe" candaku.

Kami tertawa dan melihat mereka bahagia, tentram rasanya hati ini. Ketika melihat bu Fatma jujur saja aku seperti melihat sosok ibu, sudah sepuluh tahun sejak ditinggal ibu.

Author POV

Ada lubang kecil didalam hati Andira, hanya saja tak ingin ia risaukan, setiap melihat anak-anak panti, dia seperti melihat dirinya. Ditinggal ibu, bahkan ada juga yg lebih parah, mereka bahkan tidak tau siapa ayah dan ibunya. Terkadang Andira meneteskan air mata. Perih sekali rasanya tak ada sosok yang menuntun padahal usia masih sangat belia. Untung ada ibu Fatma dan Dira juga Resya rajin mengunjungi panti walau hanya seminggu sekali.

Tibalah waktunya mereka berpamitan.

Andira pov

"Bu, kita pamit pulang dulu ya, Insyaallah minggu depan datang lagi." Ucapku dan Resya sambil mencium tangan bu Fatma.

"Iya nak, terimakasih ya, hati-hati dijalan. Sampaikan salam ibu ke orang tua ya." Jawab bu Fatma.

" Siap bukk!!"

Author POV

Pulanglah mereka. Dan tiba dirumah masing-masing.
Lalu Dira menyampaikan salam dari bu Fatma pada ayahnya. Pak Gun juga langsung mendengar cerita Dira sepulang dari panti hari itu.

My Unknown HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang