PART 13. Sejenis Pengharapan

3 2 0
                                    

❝Sekarang, hingga milyaran detik yang akan datang. Banyak semoga yang terlontar, dan banyak kisah yang dimulai. Kita mau? —Felysia Aileen❞

"AKU sayang kamu."

"Aku juga sayang sama kamu. Mau kita jadian?"

Banyak jenis emosi yang membumbung tinggi dalam perasaannya saat ini. Tapi Fely tidak mampu. Tidak untuk melampiaskannya pada sosok yang masih berada di hadapannya. Sosok itu duduk bersila dengan raut wajah yang lebih serius dari biasanya namun tak ayal ekspresi tengil turut ditampilkan. Ya, biasanya, seolah Fely sudah mengenalnya lama.

Fely menghela napas. "Belajarnya udahan. Lo pulang. Gue mau tidur."

"Raut wajah lo belum ngantuk sama sekali."

"Ya terus?"

"Gue masih mau di sini," ucap Haris, "sama lo."

"Tapi gue enggak."

Seandainya cowok itu lebih peka sedikit pada perubahan ucapannya. Tiba-tiba Fely tidak nyaman berada di dekatnya. Tidak, Fely hanya tidak suka pada seseorang yang menjadikan perkataan mengenai perasaan hanyalah sebuah lelucon.

Perasaannya masih cukup terluka. Haris tidak seharusnya menambahkannya. Kata cukup bagi Fely masih terlalu berpengaruh besar. Traumanya belum sepenuhnya sembuh dan akhir-akhir ini seringkali kambuh.

"Lo marah?" tanya Haris kebingungan.

"Gue benci." Dengan berani Fely menatap Haris lekat. "Benci sama ucapan gue yang tadi."

"Ya mana?"

"Aku sayang kamu."

"Hah? Lo serius?"

"Ris... plis, serius dulu."

"Gimana sih, Fel, gue gak paham."

Fely mencebik kesal. "Lupain. Lo udah gue usir dari kamar gue. Sana lo pulang."

"Fel..."

"Iya gue marah!" Perasaannya merasakan berbagai macam emosi. "Tapi..., ya udahlah lo pulang aja sana!"

"Tapi, Fel..."

"Plis."

"Oke gue pulang. Maaf, Fel."

Setelah itu, Haris keluar dari kamarnya. Fely tidak berniat mengantarkannya sampai depan gerbang rumah. Fely hanya diam ketika Haris sudah menghilang dalam pandangan. Fely menghela napas kasar.

Tak lama setelah itu, ponsel pintarnya yang tergeletak di atas karpet berbunyi. Fely mengeceknya dan tertegun sebentar.

Haris Ganteng❤: sekarang gue paham. lo gak nyaman karena gue seakan jebak lo dengan perkataan lo sendiri. jadi, bagaimana kalau gue bilang ternyata itu bukan jebakan? gue hanya berusaha biar lo yang bilang duluan. konyol, ya. intinya, jadi pacar gue, ya.

Haris Ganteng❤: eh. seenggaknya biar perasaan lo gue bantuin biar cepet sembuh. gimana?

Felysia Aileen: dasar pakboi! lo udah jadi titisan pakboi sejati semenjak zigot.

Haris Ganteng❤: jadi gimana?

Felysia Aileen: apaan?

Haris Ganteng❤: jawaban.

Felysia Aileen: ya udah kalau bukan jebakan. selesai. kosakata te amo artinya emang aku sayang kamu.

AdiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang