PART 18. Trotoar Love Story

5 2 0
                                    

Now playing | Suara kayu - Miniatur

❝Gue suka sesuatu yang sederhana, tapi bermakna, Fel.  —Adhyastha Haris❞

SETELAH berhasil keluar dari area sekolah, Haris mengajak Fely berkeliling kota menggunakan motor vespa kesayangannya. Lalu, Fely merengek ingin makan karena lapar. Akhirnya, Haris mencari pedagang kaki lima yang berada di pinggir jalan. Pilihan Haris jatuh pada pedagang kaki lima yang menjual kupat tahu, setidaknya bisa mengganjal perut.

Dan keduanya sekarang sedang menunggu pesanan yang sebentar lagi datang. Haris fokus pada ponselnya, membaca grup chat dengan teman-temannya, begitu pula dengan Fely.

"Mas, mba. Ini pesanannya," kata wanita penjual kupat tahu itu.

"Iya, makasih, bu." Haris mendekatkan seporsi kupat tahu itu pada Fely.

"Itu ambilin sambelnya, Ris," titah Fely.

"Nggak usak kebanyakan makan sambel!" Haris memperingati Fely, agar tak menyendokkan terlalu banyak sambel.

"Serahhh."

Setelah melalui perdebatan kecil, kedua fokus memakan kupat tahu itu. Haris melirik ponselnya yang bergetar lama, seperti banyak spam chat. Ternyata betul, banyak chat yang masuk dari grup yang berisi, dirinya, Dana, dan Matt. Grup ramai karena membahas kenekatan yang akan Haris lakukan nanti malam.

ISINYA COGAN (3)

Matteo Pradipa : ya lu bnr ris mo nembak si macan fely?

Matteo Paradipa : haris

Matteo Pradipa : HARIS

Matteo Pradipa : ris

Matteo Pradipa : conggg!

Matteo Pradipa : yaelah cuma nyimak aja

Adhyasta Haris : yap ak di sini? da apa ye?

Matteo Pradipa : lu bnran mo nmbk si Fely?

Nakhla Pradana : 2in

Adhyasta Haris : seperti yg dah w rencanain lah

Nakhla Pradana : mang rencana u mo nembak di Fely dimn?

Adhyasta Haris : dmn" hatiku senang

Adhyasta Haris : sederhana aja yg ptg berkesan lah

Matteo Pradipa : w tau dmn, Ris

Matteo Pradipa : lu nembaknya sambik gantung diri, kan kata lu yg sederhana yg ptg berkesan

Adhyasta Haris : MATALO!

Nakhla Pradana : nah gue bagian yg midioin

Matteo Pradipa : w bagian bagiin makanan hasil tahlilan

Adhyasta Haris  : emng lu lu pd tmn not have akhlakss. BYE !

"Makan yang bener jangan main hape mulu!"

Haris tersentak pelan. "Iya, ndoro kanjeng!"
kembali melanjutkan memakan seporsi kupat tahu yang tadi sempat terhenti. Ya, Haris sudah memikirkannya sejak semalam. Bahwa, ia akan menembak Fely—nanti malam. Haris tidak peduli kalau dirinya di anggap tidak waras, atau bahkan seorang laki-laki yang kurang pekerjaan.

AdiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang