"Ujian itu pasti akan selalu ada, kapan datang nya.. Kita hanya bisa bersabar dan berdoa saat ujian itu datang"
Happy Reading
❤📖❤***
Tepat di hari ini ada jadwal rutin dimana Aaron harus melakukan imunisasi, Farel pun dengan setia ikut menemani Azkia untuk mengantar sang putra ke rumah sakit.
Walaupun saat ini Farel dengan sibuk-sibuk nya jadwal praktek, namun ia harus menemani sang istri dengan bayi nya itu imunisasi. Sebagaimana janji nya dulu pada Azkia.
Di dalam ruangan dokter Elfira, sang dokter spesialis anak. Azkia dan Farel masih melakukan konsultasi kepada Elfira, dokter keturunan negeri sakura itu sangatlah ramah.
Ia juga salah satu teman akrab Farel sewaktu kuliah di Universitas Udayana. Saat ini bayi mungil itu sudah menginjak usia dua bulan, dan ini sudah pertemuan ketiga kali nya mereka dengan Elfira, Azkia pun sudah akrab dengan dokter cantik itu.
"Ya udah yuk langsung aja imunisasi nya" Ajak Elfira ramah yang langsung bangkit dari kursi kebesaran nya.
Azkia dan Farel pun ikut berjalan di belakang Elfira, menuju brangkar dan menidurkan Aaron di atas nya.
"Oeekkk.. Oeekkkk.. Oeekkk"
Aaron menangis dengan kencang nya, membuat Azkia terus mengelus pipi putra nya, sedangkan Farel mengelus kepala Aaron lembut.
"Sayang, udah gapapa kok. Jangan nangis lagi dong" Ujar Azkia terus berusaha membuat Aaron meredakan tangisan nya.
"Maaf ya ganteng, gapapa kok sebentar lagi udah gak sakit lagi" Ujar Elfira kepada Aaron.
Bayi itu masih saja menangis, padahal jarum suntik itu sudah tidak menyakiti lengan nya. Farel pun dengan sigap langsung menggendong Aaron dan mendekap nya seraya mengelus kepala belakang nya.
"Aku ajak Aaron keluar dulu ya, siapa tau dia mau diem" Ujar Farel kepada Azkia, Azkia menjawab dengan anggukan kepala.
"El, thank you ya" Lanjut Farel berterima kasih kepada dokter anak sekaligus salah satu teman lama nya itu. Elfira pun menjawab nya dengan senyuman.
"Sst.. Sayang udah dong, gapapa.. Udah ya jangan nangis lagi, Aaron kan jagoan Ayah sama Bunda. Masa nangis terus sih" Ujar Farel kepada Aaron seraya keluar dari ruangan Elfira.
Azkia menatap Aaron khawatir, Elfira yang melihat kejadian itu mengelus lengan Azkia lembut.
"Gapapa, mungkin efek nya sedikit nyeri sama demam aja. Nanti juga hilang sendiri kok, banyak-banyak kasih perhatian lebih aja sama Aaron, biasanya bayi yang baru di imunisasi itu emang suka rewel"
Azkia mengerti, ia mengangguk dan tersenyum ke arah Elfira, "Makasih ya, El.. Kalo gitu gue duluan"
"Iya, hati-hati"
Azka pun ikut menyusul Farel yang sudah berjalan duluan di depan nya. Ia melihat Aaron yang masih menangis dalam gendongan Farel.
"Coba sini aku yang gendong Aaron"
Farel menoleh dan tersenyum, ia pun memberikan Aaron ke dalam gendongan Azkia.
"Aaron, udah ya sayang.. Kok masih nangis? Aaron mau apa? Mimi susu ya?" Tanya Azkia lembut pada Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA 2 (HIATUS)
RomanceDari sinilah semua kisah akan bermula kembali.. Kisah cinta antara aku dan Farel, laki-laki yang kini telah menjadi suami ku. Ternyata, tidak selamanya kisah cinta itu menyakitkan. Aku sendiri telah menjadi saksi nya, tapi dibalik itu semua ujian sa...