Soobin hampir terjatuh kalau Yeonjun tidak memegangi lelaki itu. Sore ini, mereka berburu untuk makan malam. Sekalian melatih pertahanan diri di alam liar begini.
Nora sibuk melatih kelebihannya. Karena tidak ada yang mengajarinya, Nora membutuhkan waktu lama membagi tenaga tenaganya.
Jadi sementara Yeonjun dan Soobin naik ke atas pohon untuk membidik target buruannya, yang lain ada di bawah untuk melihat peta.
Taehyun sibuk menandai peta, sementara Beomgyu merayu Taehyun untuk pergi sebentar ke sungai dan mengisi minum.
Nora dan Kai duduk saja mengamati drama di depannya. Tapi setelah sehari di luar desa, Nora banyak belajar hal baru. Cara bertahan hidup dan berburu.
"Bagaimana denganmu? Apa masih menguras banyak tenaga?" tanya Kai.
Nora mengangguk, "Aku mencoba melakukannya tanpa berkontak mata, tapi kurasa bukan begitu cara kerjanya."
"Tepat. Lalu?"
"Siang tadi aku mencoba memasang tautan dengan Beomgyu dan Yeonjun, tapi gagal. Hanya beberapa detik kemudian terputus. Aku pusing."
Kai menepuk pundak Nora, "Perlu aku bantu?"
"Tidak apa apa. Sekarang tidak terlalu pusing. Bagaimana denganmu?" tanya Nora.
Kai tersenyum sombong, "Aku berlatih menendang dengan Taehyun dan berhasil mematahkan beberapa ranting di sana. Kakiku panjang!"
Nora tertawa kecil. Mengakui walau Taehyun kuat dan gesit, kakinya kalah panjang dengan Kai.
"Aku bawa rusanya!" seru Soobin senang.
"Ah, aku jadi rindu makan ayam." Beomgyu mengusap perutnya yang lapar. Selesai menyalakan api untuk memasak malam ini.
Nora mulai memasak. Membiarkan teman temannya mengobrol dan beristirahat. Mereka sudah berjalan sepanjang hari dan benar benar merasa seperti berpetualang.
"Aku tidak menyesal ikut kesini," celetuk Taehyun.
"Hm?"
"Kemarin aku meneliti soal gua di tengah kabut. Ada petanya juga, tapi tidak pernah selesai. Belum ada orang yang menyelesaikan petanya lagi." Taehyun menjeda.
"Atau lebih tepatnya belum ada orang yang selamat setelah perburuannya ke gua itu," sambungnya.
Beomgyu bergidik, "Terus? Tujuanmu menceritakan itu untuk apa?"
"Kita akan melewati kabutnya untuk sampai ke istana. Kalau beruntung mungkin aku bisa jadi orang yang menyelesaikan peta gua itu?" jelas Taehyun.
Nora menyelesaikan masakannya, duduk dan ikut mengobrol, "Atau lebih baik kita langsung ke istana."
"Bagaimana kalau kabut itu adalah pertahanan istana?" tebak Soobin.
"Soobin, kita tidak sedang menebak sejarah," sela Taehyun. Kemudian berdeham dan melanjutkan, "Tapi kita yang akan membuktikannya!"
"Ah, anak ini ambisius sekali," cibir Kai.
"Taehyun sedari kecil sangat bersemangat untuk membuktikan ini itu. Aku tidak akan kaget lagi kalau kamu masuk ke dalam daftar orang orang bersejarah, Tae," ujar Nora.
"Wah, aku jadi ingat Taehyun yang selalu paling cepat mengumpulkan tugas saat kita sekolah," celetuk Yeonjun.
Beomgyu tersenyum lebar, "Yah, setidaknya dia tidak egois dan mengajari kita juga."
"Kalau bisa, sekarang mungkin aku benar benar mencekikmu, Gyu," sahut Taehyun.
Mereka tertawa. Menghabiskan malam ini dengan berteduh dari dinginnya hutan. Bersama dan sekali lagi ada untuk satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours - TXT [✔]
Fanfiction[ғᴀɴᴛᴀsʏ - ᴀᴄᴛɪᴏɴ] "Hahaha, coba kalau bisa!" "Hei?" "Tidak!" "Kenapa jadi seperti ini?" "Aku takut." "Kembali, kumohon." "Maaf." "Aku hitung sampai tiga, kita kabur." Lari! Lari sekuat tenaga! Sampai kamu cukup siap untuk menghadapinya. Waktu yang...