Mereka memandang Nora dari atas sampai bawah. Sedikit ragu dengan Nora yang ada di depannya.
"Aneh, ya?" tanya Nora.
Mereka sontak menggeleng, "Hanya terlihat beda," sahut Soobin.
"Ah, aku jadi menyesal memotong rambutku kalau begini," Nora merengut, membuang muka dengan kecewa.
"Hei, tidak, sungguh. Cantik. Benar benar Lee Nora sang Putri," celetuk Taehyun.
"Aku... Yah, aku mengakuinya, baiklah, aku Putri, tapi tetap teman kalian." Nora menopang dagu, menatap teman temannya bergantian.
"Bagaimana latihannya?" tanya Nora.
Kai sudah siap untuk mengeluarkan rasa kesalnya sekarang, "Benar benar. Aku bahkan tidak bermimpi saat tidur akhir akhir ini karena kelelahan."
"Yah, tidak hanya Kai. Yeonjun juga begitu kurasa. Dia sempat tertidur tadi," sahut Soobin jenaka.
Nora tertawa, "Lelah sekali ya? Kalian tidak perlu memaksakan diri..."
"Tidak. Kami mau melindungimu. Jadi ini setimpal kurasa?" sahut Taehyun cepat.
"Wah, aku terharu," timpal Nora tertawa kecil, "Aku juga ingin melindungi kalian. Apa aku ikut kelas berpedang saja besok?"
"Tidak. Aku sarankan tidak. Punggungmu bisa sakit di sana," sahut Yeonjun cepat.
Beomgyu menjentikkan jarinya, "Benar. Jangan. Cukup lindungi dirimu dan buat kami tenang. Itu lebih baik."
Mereka tertawa kecil. Menikmati suasana sore ini di taman istana. Nora yang memintanya pada Penasihat Kim untuk membiarkan mereka menghabiskan waktu sore ini.
Mengadakan piknik kecil sambil mengobrol, seperti masa kecil mereka yang bermain di hamparan pasir, menggelar kain layaknya sedang berpiknik di depan laut.
Banyak yang mereka bicarakan sore ini. Hampir seminggu tinggal di istana membuat mereka merindukan banyak hal di desa. Tapi belum cukup aman untuk kembali sementara musuh masih berkeliaran mengincar Nora.
"Ulang tahunmu seminggu lagi, ya?" celetuk Soobin.
Nora mengangguk, "Setidaknya aku berharap itu bukan ulang tahun terakhirku."
"Tentu saja bukan! Kita kan bersama, jadi semua baik baik saja," seru Beomgyu.
"Ulang tahun kali ini berbeda, hm?" Taehyun berbaring, menatap awan.
"Aku tidak pernah merasa seberdebar ini menyambut ulang tahunku." Nora ikut berbaring, menatap awan yang berjalan menutupi matahari.
Yang lain ikut menyamankan diri, berbaring hingga kepala mereka melingkar.
"Wah, sudah lama sekali kita melakukan ini," celetuk Yeonjun.
"Iya. Kalau berbaring bersama kalian begini, aku jadi ingat kita ketiduran di pantai hingga malam," Kai tertawa kecil.
"Haha, bibiku mengomel seharian setelah itu." Nora ikut mengenang kejadian tempo itu.
Rasa yang sama di waktu yang berbeda. Hal yang mereka tahu tidak bisa diulang, dan hanya bisa dikenang.
"Apa rencana kalian setelah ini? Jika kita menang?" tanya Kai tiba tiba.
"Aku? Sepertinya harus mendatangi bibi dan meminta penjelasan sebelum akhirnya benar benar mengatur kerajaan. Bukannya begitu tugas Putri?" jawab Nora, sedikit menyayangkan tentang itu.
"Eh, kenapa kesannya seperti kamu tidak rela? Kalau begitu aku berencana menemanimu di istana yang besar ini," sahut Beomgyu.
"Aku juga punya rencana seperti itu. Mungkin jadi tabib kerajaan? Hahaha," Kai tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours - TXT [✔]
Fanfiction[ғᴀɴᴛᴀsʏ - ᴀᴄᴛɪᴏɴ] "Hahaha, coba kalau bisa!" "Hei?" "Tidak!" "Kenapa jadi seperti ini?" "Aku takut." "Kembali, kumohon." "Maaf." "Aku hitung sampai tiga, kita kabur." Lari! Lari sekuat tenaga! Sampai kamu cukup siap untuk menghadapinya. Waktu yang...