"Belajar dari mana centil kamu, tidak dingin lagi." Jungkook memeluk pinggangnya lalu menelusupkan wajahnya di dada istri simpanannya.
"Asal keungan lancar maka kepuasan juga lancar, aku perlu kartu untuk membuat dirimu cantik dengan perawatan dan beli fashion yang mahal," rayu Hana karena dia harus menguras uang suaminya, kenapa dia tidak jika Hyuna pun bahkan lebih banyak mengurasnya.
Jungkook mendongak, "Apa pun untukmu," sahut Jungkook lemah karena semalaman dia berpikir setelah menerima servis Hana. Ada perasaan hangat meski itu bukan cinta, tetapi dia nyaman berada di samping Hana
🖋🖋🖋🖋🖋🖋🖋
Hana menyeringai lalu mereka berciuman panas hingga Jungkook memilih berhenti saat Hana mendorongnya pelan. Jungkook mengatur napas lalu keduanya menatap lembut.
"Kita bisa melakukannya di rumah, Tuan Jeon. Anda mau pulang bersama apa bekerja?" tanya Hana sambil berdiri.
Jungkook ikut berdiri lalu merapikan bajunya yang mulai berantakan, Hana mengambil dasinya lalu merapikannya dengan pelan. Merapikan rambut Jungkook hingga Jungkook mengambil tangan Hana.
"Tunggu aku di villa, aku akan langsung ke kantor. Siapkan dirimu untukku, pastikan kau tidak akan mengecewakanku." Jungkook kembali dingin lalu pergi terlebih dulu.
Hana hanya menatapnya malas lalu terduduk dengan lemas. Dia terus menyakinkan dirinya agar tidak terjatuh untuk kedua kalinya. Pesona laki-laki itu memang tidak bisa dianggap enteng.
Hana memperhatikan surat perjanjiannya lalu dokumen pernikahannya. Hana terduduk dengan sombongnya lalu membayangkan jika suatu saat Hyuna tahu bahwa dirinya adalah istri sah pertamanya.
Meski pun hanya simpanan, tetapi kenyataannya Hana lah istri pertamanya. Biarkan dia mengalah terlebih dulu dan mendapatkan kemenangan di akhir cerita. Hyuna kisah ini tidak akan sama lagi.
Hana sudah memberi jarak sesuai permintaan Jungkook lalu dia keluar dengan membawa dokumen dan kini dia bisa berjalan dengan menaikkan kepala. Sang sopir membukakan pintu lalu Hana masuk ke dalam sebagai Nyonya Jeon.
"Mampir ke rumah sakit sebentar," perintah Hana.
"Baik, Nyonya." Sopir langsung menjalankan mobil menuju rumah sakit.
Sampai sana Hana langsung berjalan menuju ke ruangan Seokjin, tetapi kosong. Dia langsung menghubungi Lalisa dan mendapatkan kabar jika ruangan telah berganti ke VVIP.
Hana masuk dan melihat ruangan yang sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Terlihat sangat mewah dan berkelas dengan tempat tidur serta alat yang di pake kakaknya pun lain.
Hana memegang tangan Seokjin sambil menciumnya, "Oppa, aku sudah melakukan apa pun demi kesembuhanmu. Ku mohon cepatlah sembuh dan kita bisa kembali membangun perusahaan, Appa." Hana.
"Aku tidak bisa bersamamu di sana nanti, Lalisa akan menjagamu di sana. Cepatlah sembuh, Oppa." Hana menangis lalu menghapusnya dengan tangan. "Aku akan berjuang di sini dan kau harus berjuang di sana, apa pun akan aku lakukan untukmu. Jadi, jangan sia-siakan pengorbananku."
"Nanti, saat di Amerika jangan lagi tidur terlalu lama. Aku juga takut harus berjuang sendiri, aku mohon Oppa. Cepatlah bangun dan temani aku ... hik ... jangan biarkan mereka menyiksaku lagi terlalu lama ... hik ... bangun dan selamatkan aku, aku merindukanmu, Oppa." Hana terisak samar lalu menunduk dan menangis.
"Han, ada seseorang mencarimu," ucap Lisa yang baru saja membuka pintu.
"Siapa?" tanya Hana menyelidik.
"Entahlah, dia tidak mau bilang." Lalisa menaikkan pundaknya.
Hana keluar dengan hidung memerah dan mata sedikit bengkak. Entah kapan dia akan bisa bertemu dengan kakaknya lagi, dia yakin jika Jeon Jungkook akan mulai mengaturnya dan akan banyak sekali larangan ke depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan Tuan Jeon
RomanceKisah istri simpanan yang ingin membalas dendam. Akan rasa sakit di kehidupan yang lalu. Dia terbangun dari kematian dan hidup untuk merubah nasip buruknya.