pemaksaan dan tawaran

2K 141 1
                                    


Grepp ... seseorang menangkapnya, jika hana tidak salah saat kejadian dulu ... Jungkook lah yang menangkapnya lalu semua permainan di mulai dari sini. Hana membuka mata perlahan dan berharap kejadian itu tidak terulang.

"Kau baik-baik saja kan, Nona?" Suara bass dengan sedikit serak adalah miliknya, milik Jeon Jungkook  dan mereka saling memandang dalam diam dengan posisi Hana yang masih di pelukannya.

"Aku berusaha menghindarinya, kenapa hal ini tetap terjadi. Apa aku bisa lari darinya jika semua terjadi sama persis seperti dulu," batin Hana kesal.

..........

Hana langsung bangun dan berdiri lalu membukuk meminta maaf, sebisa mungkin dia menghindari kontak mata dengan Jungkook dan segera menghindar. Jungkook masih menatapnya dan merasakan sesuatu yang tidak pernah bisa dia rasakan selama ini.

"Apa mungkin, wanita itu?" bantinya sambil melihat tangannya.

"Ada apa denganmu, Sayang." Hyuna langsung menghampiri dan memeluk lengannya manja.

"Ada pelayan yang jatuh, aku seperti pernah melihatnya? Bukannya dia sepupumu?" tanya Jungkook sambil menatap punggung Hana sedangkan Hyuna langsung memendam amarah kesal.

"Hanya saudara jauh, hari ini dia datang membantu meski sudah kami larang. Apa dia menganggumu?" tanya Hyuna.

"Tidak, ayo kita kembali ke sana." Jungkook sekali lagi menatap pintu masuk arah belakang dan mencari wanita tadi yang menghilang sebelum kembali berjalan dengan Hyuna.

Hana memegang dadanya sendiri, kali ini dia tidak boleh jatuh cinta lagi, tidak boleh atau dia akan berakhir sama dengan kehidupannya yang dulu. Di manfaatkan demi anak lalu di bunuh dengan kejam.

"Aku tidak boleh bertemu dengan pria itu lagi, tidak boleh. Aku harus segera pergi dari sini," ucap Hana lirih lalu berjalan ke arah para Ajhumma.

"Nona, mau ke mana?" tanya Sona.

"Ajhumma, bilang pada bibi dan paman kalau aku pulang lebih dulu karena tidak enak badan." Hana langsung melambai sambil berlari ke toilet untuk mengganti baju langsung pergi.

Hana berjalan menuju halte bus dengan tergesa lalu terdengar suara mobil dan langsung berhenti di sampingnya.

"Aku antar pulang, kenapa tidak mencariku? Masuklah!" Taehyung.

"Terima kasih, Oppa." Hana langsung masuk dan membawanya ke rumah kecil pemberian Taehyung, sampai di rumahnya Taehyung melihat Hana belum juga terbangun dari tidurnya sejak menyandarkan dirinya di kursi.

Taehyung sebenarnya sangat menyanyangi adik sepupunya ini dan sering merasakan prihatin akan keadaannya. Dia mengusap rambutnya pelan.

"Seandainya saja kamu mau pergi ke Amerika untuk melanjutkan sekolah, setidaknya kamu tidak akan menderita seperti ini. Aku janji akan berusaha memberi beberapa saham untukmu, kau harus kuat," ucap Taehyung lalu mengakat Hana dan membawanya masuk ke rumah.

..........

Jungkook terus melamun memikirkan kejadian beberapa hari yang lalu di acara pertunangannya. Bukan karena dia menyukainya atau terpesona pada pandangan pertama. Jungkook akui gadis itu sangat cantik meski tanpa make-up dan terlihat natural.

Tetapi lebih ke sesuatu yang langsung bangkit saat dia memeluknya dan posisinya sedikit intim. Kali ini bahkan Jungkook tidak bisa fokus pada Dokter yang sedang memberikan pengarahkan. Kim Namjoon seorang Spikiater.

"Kau merasakan gairah saat bersamanya? Milikmu langsung bereaksi hanya dengan menatapnya atau bergesekan dengan kulitnya atau menempel atau kalian memang sedang ingin melakukannya?" tanya Namjoon.

Istri Simpanan Tuan JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang