Jimin yang tidur di sofa lalu terbangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul 07: 00 pagi. Lalu dia berjalan dan mengitip kamar Jungkook yang pintunya terbuka.Dia tertawa karena melihat Jungkook yang tertidur pulas sambil memeluk Hana, dia hanya kasihan melihat Jungkook yang belakangan mengeluh dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Dia bilang biasanya bisa tidur dengan lama jika berada di pelukan Hana dan 2 minggu lebih dia tidak mendatanginya karena Hyuna mulai curiga. Jimin memang sengaja tidak menghiraukan telpon Hyuna semalam hingga menjelang pagi tadi.
...........
Jimin memastikan jika pengawal masih berjaga di depan kamar Hyuna, lalu dia akhirnya segera mandi setelah selesai mengirimkan pesan.
Pesannya telah di balas dan Hyuna masih berada di kamarnya.
Hana sendiri mulai mengerjakan mata dan tersenyum samar saat melihat sudah pagi dan Jungkook masih menemaninya.
Tenyata dia tidak meninggalkannya dan memilih tidur di sampingnya hingga pagi, persetan kalau pun dia hanya ketiduran, bukan karena sengaja, yang terpenting Hyuna sendirian semalam
"Aku yakin kau pasti merasakan menunggu tanpa kepastian, Eonni. Seperti apa rasa sakitnya sekarang, maka seperti itulah apa yang aku rasakan dulu. Kamu menggunakan sifat manja dan centil padanya dan memanfaatkan sifat polos dan canggungku pada suamiku. Sekarang kamu akan merasakan setiap detik penderitaan yang dulu aku rasakan," batinnya lalu merasakan Jungkook mengeliat hendak bangun.
Hana sengaja berpura-pura mengganti posisi seolah dia masih tertidur dan meletakkan tangannya di milik suaminya, hingga Jungkook melenguh samar.
"Aku tahu kamu pasti ingin segera menghampiri, Eonni. Namun, sebelum itu terjadi mari buktikan siapa yang kau pilih, kepuasan atau kebodohan rasa cinta pada orang palsumu," batinnya lagi.
"Sayang," panggil Jungkook.
Hana ingin tertawa karena setiap panggilan ini keluar maka dia sedang menginginkannya. Jungkook selalu memanggilnya sayang saat sedang menyatu dengannya.
"Eehhhh ... yaaa ... Tuan," sahut Hana dengan mendesah untuk sengaja memancing.
"Aku menginginkanmu, cepatlah bangun." Jungkook telah memainkan kedua dada Hana.
"Tuan, tidak kembali ke hotel, Eonni?" tanya Hana sengaja.
"Setelah menikmatimu, aku sudah menahannya sejak semalam. Boleh kah aku melakukannya?" izin Jungkook pelan.
Woww ... Jungkook meminta izin bukan meminta Hana melayaninya dan ini adalah kemajuan. Biasanya tanpa permisi pun Jungkook langsung menyerangnya tanpa perduli Hana lelah atau tidak, sedang sehat atau tidak dan kini bahkan ada kata 'boleh kah? Jika ini kehidupan yang dulu maka sekali pun Jungkook tidak pernah bersikap lembut padanya.
Hana bangun lalu menciumnya dan mereka saling bergumul di kasur untuk sekedar pemanasan, tetapi saat Hana ingin memanjakanya dan ingin di manjakan sebelum tempur, Jungkook menghentikan Hana.
"Langsung ke inti, karena aku tidak mau, Hyuna terlalu lama menunggu."
Jleb ... sebuahbpisau rasanya menusuk hatinya.
Bagaimana Jungkook melukai hatinya dengan sebuah kalimat. Hyuna selalu yang utama bahkan sekarang nama Hyuna selalu di sebut dalam pergulatan panas mereka. Memberikan luka adalah keahlian Jungkook, tetapi membawanya terbang ke angkasa juga bisa dia lakukan pada Hana.
Bahkan tanpa menunggu persetujuan Hana pun Jungkook sudah menyatukan dirinya dengan tergesa seolah hanya dia yang berhak menikmati dan Hana hanyalah alat untuk kepuasannya. Dia memang mengimbangi setiap pegerakan Jungkook, tetapi jangan ditanya kabar hatinya yang ingin menjerit memaki Jungkook dan Hyuna sekeras mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan Tuan Jeon
RomanceKisah istri simpanan yang ingin membalas dendam. Akan rasa sakit di kehidupan yang lalu. Dia terbangun dari kematian dan hidup untuk merubah nasip buruknya.