11

2.2K 178 14
                                    


.

Hana tersadar lalu menghapus air matanya, lalu dia menjawab, "Club malam terbaik di London, antarkan saya ke sana."

Yang dia butuhkan saat ini adalah menghilangkan semua beban dan rasa salitnya. Dia hanya perlu minum sampai mabuk, peraetan dengan apa yang terjadi setelahnya.

Jungkook bergegas keluar dari lift saat menerima telpon jika Hana menghilang dan langsung menghampiri Jimin yang telah lelah mencarinya sejak 2 jam yang lalu.

"Bagaimana bisa?!" bentak Jungkook emosi karena khawatir tentu saja karena ini Negara orang dan Hana pun bukan wanita yang berpengalaman ke luar Negeri.

........

"Bagaimana bisa kamu menyalahkanku, dia turun duluan dan bilang mau menunggu di lobi. Mungkin dia sakit hati lalu bunuh diri," sindir Jimin padanya.

"Hah! Lucu, dia sudah tahu posisinya jadi tidak ada hak untuk cemburu. Aku memberikan uang untuk pelayananya dan tidak pernah menjanjikan perasaan, mengelikan." Jungkook tidak akan mau kalah.

"Yang namanya wanita selalu memiliki rasa sensitif yang tinggi, bagaimana jika posisi dibalik? Setelah kalian bermain panas lalu suatu saat kamu melihat Hana bermain dengan pria lain, mungkin suaminya kelak," pancing Jimin sengaja.

Jungkook memanas dan rasanya ingin membunuh Jimin sekarang juga, tetapi apa yang dikatakan oleh Jimin memang benar. Dia pun tidak akan bisa menerima jika Hana bermain di belakangnya, tetapi ada banyak biaya yang dia keluarkan untuk Hana. Sedari awal dia juga tahu aturannya.

"Apa perduliku, setelah berpisah maka hidup kami tidak akan ada hubungannya lagi. Aku tidak ada perasaan padanya keciali nafsu," sahut Jungkook rendah.

"Yakin?" tanya Jimin sekali lagi.

"Kau cari mati, Park Jimin!" Jungkook mulai kesal.

"Baiklah Presdir, kalau begitu kita tunggu saja dia pulang atau tidak ke hotel. Aku rasa dia juga tidak terlalu penting untukmu, aku pulang," ucap Jimin.

"Terserah!" kesal Jungkook lalu mengambil ponsel dan menghubungi Hana yang tidak di angkat-angkat. Panggilannya terus diabaikan. Jungkook langsung mengecek GPS dan menemukan lokasinya.

Jungkook langsung berangkat dengan terburu menuju mobil lalu Jimin hanya tersenyum mengawasi. "Itu yang di namakan terserah dan tidak ada perasaan? Dasar pria pembual, hahaha." Jimin terbahak lalu menuju mobil dan ikut mencari Hana juga.

Hana sedang minum di diskotik merah, sebuah bar yang terkenal di london. Fasiltas elit bahkan layanan limousin untuk yang berkantong tebal. Para DJ terkenal dunia pun selalu menjadi langganan di sana. Banyak mata nakal yang sedang tertuju padanya, tetapi Hana hanya mengacuhkannya saja.

Dua gelas minuman warna keunguan telah habis, Hana sangat toleran dengan alkohol dan dia sudah terbiasa minum saat di Korea. Hana memutar badan menghadap kerumunan orang yang sedang bergoyang dengan riang lalu dia mulai mengikuti aliran musik.

"Sendirian saja?" tanya seseorang lalu hendak mengusap wajah Hana, tetapi langsung di tangkis dan di kunci ke belakang. Hana sudah belajar ilmu bela diri, "Aku sedang tidak ingin di ganggu," ucapnya tegas lalu melepaskan dan mendorongnya.

Perbuatan Hana membuat beberapa orang ngeri melihat pria tadi, lalu Hana kembali memejamkan mata sejenak. Semua gerak-geriknya sedari awal masuk club. Memang sudah ada dua iris mata yang memperhatikan tanpa mau kehilangan.

"One more," pinta Hana yang memang bisa bahasa inggris pada sang Bartender.

"Seseorang menghampirinya lalu menawarkan gelasnya, "From Korea, Miss?" tanya nya dan Hana memicingkan mata selidik.

Istri Simpanan Tuan JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang