Jungkook mematikan ponselnya, "Aku harus pu--" ucapan Jungkook terhenti karena Hana langsung menciumnya dengan ganas lalu melepasnya saa keduanya kehabisan napas."Lelaki sejati tidak akan mengikari janjinya, mau aku panggil, Eonni Jungkookie, Babeh." Jungkook langsung mengepal tangannya erat.
"Mulutmu harus di ajari cara bicara yang sopan, aku akan membuat bibirmu memohon ampun padaku." Jungkook langsung menyerangnya lagi hingga di pertengahan permainan ponselnya kembali berdering. Jungkook terlalu menikmati tubuh Hana hingga tanpa sadar Hana telah mematikan ponselnya lalu meletakkannya lagi.
"Menunggulah sampai kamu lelah, Hyunaku tersayang, hahaha." Hana tertawa jahat dalam hati.
..........
Ada saatnya Pria ini juga harus menerima pelajaran darinya, setidaknya biarkan Jungkook benar-benar bergantung padanya dan benar-benar mencintainya. Jungkook harus tahu yang namanya rasa sakit karena kecewa dan rasa sakit dari sebuah perasaan cinta.
Jungkook dan Hana sedang tertidur saat suara bel terdengar di telinga mereka. Beberapa kali bunyi itu menggangu ketenangan mereka. Jungkook mengerjapan matanya lalu bangun dan Hana masih saja malas membuka mata.
Dia bangkit lalu menekan intercom dan terpampanglah wajah cantik yang di layar, "Hyuna!" Jungkook langsung lari kembali ke kamar dan membangunkan Hana.
"Ada, Hyuna di depan. Hana cepat pakai bajumu." Jungkook terlihat ketakutan saat memakai bajunya lalu menelpon seseorang.
"Hallo, cepat ke kamar Hana, dan atasi Hyuna yang sedang menunggu di ddepan kamar." Jungkook.
"Wo ... astaga jam berapa ini? Aku di kamarku, Presdir." Jimin.
"Cepatlah aku binggung harus apa? Aku harus bagaimana? Jangan sampai Hyuna tahu." Jungkook.
"Kamu suruh Hana tidur dan kamu tidurlah di sofa kamar, ok. Aku akan atur si Hyuna." Jimin menutup telponnya dan langsung lari dengan mencari-cari sesuatu yang sempat dia beli tadi.
Jimin keluar lalu melihat kamar Hana yang berjarak beberapa kamar darinya, dia berjalan santai sambil membawa tas kecil. Hyuna menoleh saat melihat ada yang berjalan ke arahnya. Emosi Hyuna sudah dia tahan sedari tadi, karena sudah lebih dari 4 jam sejak panggilan terakhir dan Jungkook belum pulang juga.
Ini pukul 04:00 dini hari dan Hyuna memilih menyusul ke sini dari pada menunggu di apartemennya. Hyuna tahu kamar ini karena dia pernah di bawa oleh Jungkook ke sini untuk bertemu Jimin. Awalnya dia hanya ingin bertanya pada Jimin saja.
"Kamu dari mana? Apa, Oppa ada di dalam?" tanya Hyuna selidik yang mulai kesal dan curiga.
"Presdir aku suruh menjaga Hana, saat aku membeli obat. Tidak mungkin aku yang menyuruh pimpinan membeli obat untuk kekasihku." Jimin mendorong Hyuna agar minggir karena dia memegang kartu untuk membuka kamarnya.
"Dasar tidak tahu diri, merepotkan orang saja. Kamu membuat waktuk kami terbuang sia-sia, orang sakit bukannya di bawa ke Dokter malah menyuruh tunanganku menjaganya," omel Hyuna.
"Berisik," sahut Jimin singkat.
"Kau memang menyebalkan!" bentak Hyuna lalu masuk dan mencari tunangannya yang ternyata tertidur di sofa lalu Hana tidur di kasur dengan kompresan di keningnya. Jungkook mengeliat lalu berpura-pura bangun.
"Ada apa, kenapa berisik sekali. Sayang, kamu kenapa menyusul ke sini?" tanya Jungkook lalu menghampirinya.
Hyuna menatap Jungkook marah lalu melihat Hana yang masih tertidur, Jimin berjalan mendekati Hana lalu menepuk pipinya pelan. Mengambil kompresan lalu menatapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan Tuan Jeon
RomanceKisah istri simpanan yang ingin membalas dendam. Akan rasa sakit di kehidupan yang lalu. Dia terbangun dari kematian dan hidup untuk merubah nasip buruknya.