Pelitmeter

17 4 1
                                    

Pak RT POV

Permisi-permisi. ekhemhemhemhem.

Kita lanjut keperkenalan selanjutnya oke. Baik langsung saja, saya mau langsung ketopik jangan banyak basa-basi, itu istri saya udah nungguin dikamar. Minta dikelonin. Ehh maaf, gak bermaksud pamer sama kaum jombs.

Selanjutnya pasangan yang kadang saya lupa buat list di data kependudukan. Pasutri abil dan bila, sebut saja pasutri ababil.

Gimana tak lupa. Rumah boleh besar bak istana boneka taman mini. Tapi isinya lebih sering kosong karna penghuninya meninggalkan rumahnya itu untuk traveling keliling dunia.

Sejujurnya saya bingung dengan tipe manusia seperti ini, motivasi hidupnya hanya untuk ngeluarin duit duit duit. Mendingan tuh duit buat saya keluar negri bareng neng kiya.

Ehh. Iyaa maaf, maksudnya mendingan duitnya disedekahin.

"kesiapa pak??" author dibelakang kamera bertanya.

Yaa ke saya.

Heh kamu diem aja, ini vlog saya!!!.

Baik lanjut,
Dan yang kalian harus tau fakta tentang keluarga ini. Tapi ini rahasia diantara kita aja yaa, sini dehh ngedeket.

*Saya ngedeketin wajah kekamera'

Mereka itu super.duper.pelit!. berbisik-bisik lalu setelahnya kembali menjauhkan wajah dari kamera.

Gimana saya gak bilang pelit. jika ada alat pengukur tingkat kepelitan seseorang seperti 'PELITMETER', tingkat pelit mereka mungkin sudah berada ditingkat puncaknya.

Seperti di satu peristiwa, waktu itu saya membeli sayuran kang unyong didepan rumah dan disaat itu juga para ibu-ibu dari 9 kepala rumah tangga berkumpul, untuk membeli sayuran dan sedikit merumpilahh yaa,

tau sendiri bagaimana ketika sekumpulan ibu-ibu sedang membuat kerumunan, pasti suka ada khilafnya.

"ehh pak rete." Sapa seorang yang tiba tiba muncul di samping saya yang lagi milih milih sayur.

Oiyaa saya itu tipe suami idaman yang diimpikan banyak orang. Bukan suami takut istri, karna saya tak mau bu kiya kecapek-an untuk jalan kedepan rumah.

"hmm." Saya melihat kearah bu bila dan seperti biasanya hanya akan saya balas dengan gumaman namun tersenyum singkat.

"beli sayurnya banyak banget pak? Istrinya lagi ngidam yaa pengen makan sayur aja" ucap Bu bila lagi.

"hahaha, tidak ini untuk stok saya seminggu ini, jadi punya cadangan didalam kulkas." Saya sebenernya cukup bingung dengan pertanyaan bu bila. Karna menurut saya belanjaan saya juga tak telalu banyak.sekiranya cukup untuk seminggu jika disimpan di kulkas.

"kalo ibu itu untuk tiga hari??"

"yaa ngga lah pak, ini untuk seminggu." Ucapnya sambil menunjukan satu ikat sayur bayam, satu bungkus sayur asem dan sayur sop. "saya lagi program hidup hemat pak. Makanya kadang saya lupa buat bayar tukang sampah keliling, saking mengikuti programnya agar lancar."

"HAHAHA, emang pelit diselubungi iming-iming menghemat bisa aja yaa, salut saya"ucap saya yang mungkin hanya terdengar kekehan garing ditelinga bu bila, karena gumaman saya yang begitu pelan dan berbalik setelah membayar belanjaan ke mang unyong.

Ada satu lagi yang mengatas dasari kenapa dari tadi saya bilangnya 'mereka'.

Bukan Cuma istrinya saja yang pelitnya sampai ke ubun-ubun. suaminya juga tak kalah jauh dari istrinya itu.

Yaa namanya juga pasutri yang dinobatkan sebagai warga terpelit di indonesia bagian barat ini. Kita harus memahami itu yaa.  Awokwowkokwok 'ehh yampun kelepasan.Maaf.

pak abil dan bu bila selain pelit lahir. batinnya juga ikut-ikutan pelit. Seperti contoh, pak abil dan bu bila itu orang yang jarang memasang foto mereka di akun media sosial seperti sebut saja kita samarkan wassap,

menurut cerita dari Bu kiya. Alasan mereka jarang memasang poto propil itu singkat saja.
Karna tak mau bagi-bagi kecantikan dan kegantengan mereka karna sekinker yang melonjak.

Pendapat saya saat diceritakan sama istri saya."ohh mungkin kalo fotonya diliatin sama orang bisa langsung kisut neng".

tapi, bukan berarti pasutri yang satu ini hanya memiliki kesan negatif saja yaa. mereka ini terkadang juga sangat dermawan. Mereka sangat dermawan saat bersedekah.

Bersedekah apa lagi yang tidak mengeluarkan biaya selain tersenyum.

Apalagi jika saatnya beras dirumah mereka habis, dan malas untuk bergerak ke warung yang hanya berada di samping rumahnya itu.

Bu bila akan kerumah bu aiswa untuk meminta beras sekilo tak lupa diimingi akan diganti di lain waktu sambil tersenyum senyum mesem.

Bukan bu aiswa jika tak mudah terpengaruh dengan orang.

Sungguh sangat suka bersedekah senyum bukan pasutri pelitmeter ini??:)))


TBC
Vote comment woi, cape bngtt gw ngingetin, jngn jawab gw gampar lu.
Kesel aing.

1 KOMPLEK 9 KEPALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang