📣Diberitahukan kepada semua pembaca, jangan lupa tekan bintang dan jangan lupa untuk komen, cepat! Atau saya selaku pak rete ngambek.
🖤🖤🖤
Di hari minggu pagi yang cerah ini, semua warga saya sedang bersiap-siap untuk berolahraga, sebagai pak rete saya membuat jadwal setiap seminggu sekali, semua warga harus meluangkan waktunya untuk berolahraga agar sehat, entah itu dengan jogging, bermain badminton, bermain bola volly, bola basket. Ya semacam itula, ataupun senam zombie eh zumba, zumba apa zombie sih? Sebentar saya tanya bu rete dulu.
"Bu retee yang cantik, senam yang kamu maksud namanya senam zombie atau senam zumba?"
"ZUMBA PAK RETE," Jawab bu rete dengan nada tinggi.
"Sama suami jangan ngegas mulu, atuh." tegur saya ke bu rete.
"Ya mangkannya jadi pak rete harus ada wibawa nya dong, malu-maluin aja mana ada senam zombie, bisa-bisa kamu diketawain warga is " gerutu bu rete.
"Iya maaf, yauda saya mau ngecek warga, siapa tau ada yang belum bangun." pamit saya
"Sana!"
"Morning kiss nya mana?"
"KAN TADI PAS BANGUN UDAH," lagi-lagi bu rete berbicara dengan nada tinggi, saya yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas.
Dari pada bu rete semakin emosi lebih baik saya pergi, warga pertama yang saya cek adalah pasutri religius. Saya mengetuk-ngetuk pintu rumahnya sembari mengucapkan salam dan dijawab oleh kedua orang didalam.
"Sebentar pa rete," ucap pa aqli.
Yauda berarti mereka sudah bangun, niat saya sebenarnya ingin langsung ke rumah pasutri yang lain, namun tiba-tiba saya mendengar sedikit percecokan dari pasutri ini.
"Mi, ini kerudungnya panjangan dikit dong," ujar pa aqli.
"Yaampun kan ini juga udah nutupin dada bi," sanggah bu aiswa.
"Nanti kalau kamu loncat-loncat keliatan."
"Is yauda deh ganti, ni ganti."
"Sekalian celananya!"
"Bi, celananya kan ga ngetat?"
"Iya nggak ngetat, tapi itu ngatung mi."
"Kan pakai kaus kaki."
"Udah nggak mau nurut sama abi, mi?"
"Iya deh ganti, tunggu ya?"
Hati saya langsung adem mendengar percecokan demi kebaikan pasutri ini. Saya langsung melanjutkan langkah menuju ke rumah pasutri dimana si suami takut dengan istrinya, ternyata mereka berdua sudah ada di teras rumahnya.
"Gimana sudah siap?" Tanya saya.
"Tuh pa rete, ngeselin banget si yudha, ngajak ribut mulu kerjaanya." adu bu aqilla.
"Kamunya emosian," ucap pa yudha tak terima.
"Ha, ha, nyalahin terus aku, ha?"
"Ya kan aku tadi ngomong baik-baik sama kamu, itu sepatunya pake yang warna hitam biar couple."
"Ya kan gue gamau, maksa mulu dah."
"Lah kan tadi cuma ngomong ga maksa."
"Terus kamu mau nyalahin aku gitu? Ngeselin banget punya suami."
KAMU SEDANG MEMBACA
1 KOMPLEK 9 KEPALA
HumorJadi seorang pemimpin itu impian bapa saya. Kalo saya sih pengennya jadi ultramen yang memimpin galaksi bima sakti. Tapi gk kesampean, ya udahlah Setidaknya saya sekarang menjadi ketua Rt. Menjadi seorang Rt mungkin akan menjadi seorang yang sanga...