📣Sebelum baca klik dulu bintangnya! tararenkyuuu
🖤🖤🖤
Setelah tadi saya sudah menghampiri rumah warga satu per satu, saya langsung pergi ke lapangan, takut sudah pada nunggu. Kan nunggu tuh nggak enak kalau kata para bucin sekarang mah.
Saat sampai lapangan, saya melihat semua warga sudah terkumpul, Alhamdulillah warga saya tidak lama.
"Ibu-ibu dan bapak-bapak, karena sudah kumpul semua, yu kita langsung mulai aja. Eh tunggu, kaya ada yang kurang ya?"
"Apa tuh pak rete?" Tanya bu adma.
"Guru zombienya belum datang, bu rete coba di chat atuh."
"Aish ... zumba pak rete, malu-maluin di depan warga juga," ucap bu rete sambil ngelirik sinis saya.
"Iya maaf lupa neng," jawab saya.
Bu rete langsung menghubungi guru zumba nya. Lima belas menit kemudian, datang tuh guru zumba, lalu baris lah mereka semua, dan langsung asik ngezumba.
Selesai zumba ibu-ibu menepi ke pinggir lapangan karena akan diajak gibah oleh bu sista. Sedangkan bapak-bapaknya asik bermain futsal.
"Ih, kalian tau nggak sih? si amel tuh yg janda kampung sebelah, sekarang jadi pelako. Pokonya kita harus hati-hati, takut suami kita di embat," ucap bu sista memulai pergibahan.
"Ih emang iya? jahat banget si Amel, pantes jadi janda," sahut bu rete.
"Najis banget sama si Amel. Udah janda, sekarang jadi pelakor lagi," timpal bu adma.
"Bukan cuma si Amel, ada si Sinta juga tuh pelakor dari kampung sebelah. Katanya, mereka berdua lagi cari mangsa, kan serem ya?" Bu sista semakin menas-manaskan keadaan.
"Ih serem banget, takut bang-sat di rebut ihh gimana dong?" Tanya bu fanny panik
"Iya ih. Secara, laki kita kan lumayan lah, nggak jelek-jelek banget." Ucapan bu lya barusan membuat saya tersedak ludah sendiri, segini gantengnya para bapak-bapak di komplek saya, dibilang hanya lumayan, hmm.
"Nah iya, masih enak kalau di ajak kondangan," timpal bu hera.
Bu Aqila tiba-tiba menunjuk seseorang, "eh itu bukan yang lagi kita omongin?"
"Eh iya, dia kan orangnya. liat tuh dia jalan kesini, jangan-jangan mau godain suami kita lagi," ucap bu bila.
"Bisa jadi, kita liatin aja dulu kalau sudah mulai gatel kita tabokin," sahut bu sista, sades.
"Astaghfirullah. Kalian jangan suudzon gitu dong. Tapi klo benar kita ruqiyah aja, biar setannya pada keluar," akhirnya bu Aiswa menimpali.
Di sisi lain yang sedang di bicarakan sedang berdiri di sisi lapangan sambil teriak.
"Ih pak rete, macho banget. Pak jadi suami saya yuk?" Goda si amel.
"Kalian semua keren banget kalau lagi main bola, terutama kak saput semakin ganteng," puji sinta. Hmm ... berani-berani nya menggoda suami dari seorang maung.
"BRENGSEK!" kata bu hera sama bu rete kompak. Nah kan sudah ini mah ribut.
"NAJIS NGGAK TAU MALU BANGET! UDAH TAU ADA ISTRINYA MASIH DI GODAIN! SITU WARAS?" Ucap bu hera ngegas, suaminya yang mendengar malah menahan tawa karena liat istrinya marah.
"BANG-SAT AYO PULANG ADA CABE-CABEAN MALES BANGET LIATNYA, MATA ADEK IRITASI!" kata bu fany langsung lari terus minta di gendong di depan, dia takut suami recehnya yang ganteng di godain, suaminya yang peka sama istrinya yg ketakutan langsung otw pulang. Dia juga takut kena katarak matanya liat si amel dan Sinta yang dandan menor banget.
"PAK RETE PULANG SEKARANG ATAU NGGAK ADA JATAH SELAMA SEBULAN!" Ancam bu rete sambil menarik kuping saya. Kurang sabar apalagi saya?
"Ampun neng, kan aa nggak ngapa-ngapain. Dari tadi, nengok aja nggak."
"Sama aja!"
Saya menahan tarikan bu rete karena ingin melihat kerusuhan-kerusuhan yang dibuat warga saya.
"HEH JAMET! SINI LU, KALAU NGGAK KEMARI, GUE USIR DARI RUMAH, NGGAK BOLEH BAWA APA-APA. BAHKAN, SEMPAK SATUPUN. BIARIN AJA TELANJANG LU," kata bu hera sambil bertolak pinggang, pinggang aja di tolak apalagi pelakor.
"IYA CABE IYA," jawab si saput yang sudah ketakutan, dan langsung lari ke istrinya. Terus pak saput di suruh jongkok, ternyata bu hera meminta di gendong, dan akhirnya mereka pulang.
"YUDHA AYO BALIK?" kata bu aqilla sambil jalan, dan pak yudha manut aja sebagai suami.
"RIFDAN BALIK LO! KALAU NGGAK? KUCING LU GUE JADIIN NUGGET!" Ancam bu adma, pak RIFDAN yang mendengar, langsung lari terbirit-birit takut kucingnya kenapa-kenapa. Dan bu adma pun lari mengikuti.
"ROBY LU MAU BALIK, APA MAU DISINI NEMENIN CABE-CABEAN? KALAU MAU DISINI, GUE OTW SIAPIN PAKAIAN, LU GUE KIRIM BALIK KE RUMAH MAMAH!" Ancaman bu lya berhasil membuat pak roby takluk, biasanya kan mereka debat dulu.
"Yang, ayo siap-siap. Katanya mau ke bandung?" Ucap bu bila yang langsung di anggukin pak abil.
"Mas ayo pulang? Kita makan, dah laper nih," rengek bu sista sambil jalan ke arah suaminya, mereka pun berdua berpegangan tangan untuk pulang. Tidak lupa diiringi gibahnya bu sista.
"Ami ayu pulang, kita belum selesai hafalan satu surat lagikan?" Tanya pak aqli yang di anggukin sama bu aiswa, terus mereka juga langsung pulang. emang mereka doang dah yang paling adem.
"Kok kita di tinggal sih? kan kita sengaja kesini mau liat yang main futsal, ngeselin banget deh," dumel amel.
"Iya ih, padahal mau cuci mata liat mas saput yang ganteng," sahut sinta.
Akhirnya dari pada bu rete ngambek, saya langsung merangkul bu rete dan mengajaknya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 KOMPLEK 9 KEPALA
HumorJadi seorang pemimpin itu impian bapa saya. Kalo saya sih pengennya jadi ultramen yang memimpin galaksi bima sakti. Tapi gk kesampean, ya udahlah Setidaknya saya sekarang menjadi ketua Rt. Menjadi seorang Rt mungkin akan menjadi seorang yang sanga...