Prolog

240 39 3
                                    

Seorang gadis lucu berlari menuju kesekolah baru nya.
Hari ini adalah hari MOS di SMA starlight.
Ia berlari sambil memakaikan name tag-nya.
Setelah sampai di gerbang sekolah, ia langsung masuk dan langsung berbaris bersama para siswa baru.

Gladys athela. Gadis yang lebih sering di panggil adys ini memiliki rambut  lurus panjang yang membuatnya terlihat sangat cantik dan lucu.
ia memang bukan siswa yang sering mendapatkan juara umum di SMP nya dulu.
Akan tetapi, Gladys sangatlah baik dan ramah sehingga membuat orang-orang di sekitarnya nyaman dan suka berteman dengan nya.

Gladys sedang memperhatikan kakak kelasnya didepan yang sedang menerangkan berbagai peraturan yang harus di taati.

“Adys!” panggil Arventa.

“Iya kenapa ar?” sahut Gladys.

“Pemandu OSIS lu siapa?” tanya arventa.

“Kalo ga salah si kak Renzo” kata Gladys sambil menyengir.

“Dih apaan lu senyum-senyum, lu suka sama kak Renzo yaaaa” ejek arventa.

“Hei adek-adek sini baris lagi!” suara bariton terdengar. Gladys pun menoleh

“Gue duluan ya ar, kak Renzo udah nyuruh baris lagi tu babai arvee kuu” kata Gladys sambil melambaikan tangan nya.

Gladys pun berlari menghampiri kumpul Orang-orang yang sudah berbaris rapi untuk bergabung.

“Adik-adik, perkenalkan nama gue Renzo julian pramudya. Gue ketua kelompok ini” Renzo memperkenalkan diri.

“Gue Dimas brilian. Gue wakil kelompok ini” sambung cowok tampan di samping Renzo.

“Yaudah gue jelasin sekarang. Kalian disuruh mencari satu botol yang di dalamnya berisi nama pengurus OSIS yang harus kalian dapatkan tanda tangan nya,” jelas Renzo.

“Waktunya dimulai dari sekarang!”

Semua siswa berhamburan mencari apa yang disuruh pemandu mereka.

“lo kenapa, ren? Dari tadi senyum-senyum terus, ” tanya Dimas.

“Kayak nya gue suka sama tu cewek” Renzo menyeringai.

“Siapa?” tanya Dimas.

“Itu” Renzo menujuk gadis yang sedangkan mencari botol di rumput semak-semak. Gladys

“Mending lo cari yang lain dah” kata Dimas.

“Emang kenapa??” tanya Renzo.

“Soalnya tu adek kelas pasti ga suka lo, lo nyeremin ahahaha” kata Dimas dengan tertawa meledek Renzo.

“Sialan lo monyet” sahut Renzo.

Dikejauhan, gadis lucu yang baru saja dibicarakan sudah menemukan apa yang di cari. Tapi sulit. Ia melompat-lompat kesusahan mengambil botol yang berada di atas pohon.
Tiba-tiba ada tangan mengulur mengambil botol tersebut. Gladys menoleh.

Seseorang cowok tampan berdiri di samping gadis itu.

“Mangkanya jadi orang jangan pendek,” kata cowok itu dengan muka datarnya. Namanya Elno

'Ckkk ngeselin banget ni cowok ngatain pendek' batin Gladys.

“Terima kasih” Gladys mengambil botol itu dan langsung meninggalkan Elno. Ntahlah Gladys merasa jengkel dengan cowok itu.

'Menarik' batin Elno.

“Elno almansyah pratama” guman Gladys pelan membaca kertas dalam botol. Ia berjalan pelan.

“Waktu kalain mencari botol habis. Cepat cari pengurus OSIS yang namanya berada di botol kalian, lalu minta tanda tangannya.” Elno, Ketua OSIS, berseru lantang.

Gladys pun berlari menghampiri seorang cowok baru saja berbicara di depan tadi.

“Ngapain lo disini?” tanya Elno.

“Mmm—tadi aku mau minta tanda tangan Kakak, boleh?” jelas Gladys.

“Oh, lu mau minta tanda tangan gue?” tanya Elno.

“Iya kak.”

“Nama lu siapa?” tanya Elno.

“Nama aku Gladys” jawabannya sambil tersenyum manis.

'Cantik' batin Elno yang melihat senyum manis Gladys.

“Gue bakal tanda tangan buku lu, tapi ada syaratnya.” kata Elno.

“Hah syarat?? Apa syarat nya kak?” tanya Gladys kaget.

“Lu harus jadi pacar gue” kata Elno mantap.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang