Part 13

40 4 0
                                    

Ketika Arventa memutuskan untuk ke toilet, disana Arventa memberitahukan kepada Fahri kalau Gladys ada bersamanya.

Arventa:
Fahri?

Fahri:
Dimana lo? Lo sama Gladys kan?

Arventa:
Lo tenang aja, Gladys sama gue kok, itu dia lagi sama pacar gue.

Fahri:
Maksud lo?

Arventa:
Ya itu, mereka lagi bercanda, ketawa, kayak ingin saling mengenal gitu deh pokonya, baru juga ketemu mereka udah akrab aja tuh. Kalo nggak percaya lo kesini aja, biar sekalian lo tahu kalau gue tu gak boong.

Fahri:
Shareloc

Arventa:
Okey

Setelah memberitahu Fahri, Arventa menyuruh temannya itu untuk bermesra-mesraan dengan Gladys seperti layaknya orang pacaran.

Sambil menunggu kedatangan Fahri, Arventa memutuskan untuk berdiam diri di toilet sambil mengintip apa saja yang dilakukan oleh Gladys bersama temannya itu.

"Lo udah lama ya kenalan sama Arventa?" tanya pria itu sambil menyampingkan poni Gladys kebelakang telinga.

Melihat kelakuan teman Arventa yang sangat merisihkan itu Gladys memutuskan untuk duduk didepannya saja. Namun, saat Gladys ingin beranjak tangannya ditarik oleh pria tersebut hingga posisi mereka saat ini seperti berpelukan.

"Gladys?"

Sontak teman Arventa langsung memeluk Gladys dengan erat, sedangkan Arventa langsung keluar toilet dengan raut wajah seperti  terkejut.

"Gladys? Lo ngapain sama temen gue?" basa-basi Arventa.

"Ar, ini bukan seperti yang lo pikir. Fahri ini bukan seperti yang lo lihat," ucap Gladys yang mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue kira lo temen yang baik Dys, lo tau kan dia itu pacar gue, kenapa lo malah bermesraan sama dia?" kata Arventa dengan cara berbohong akan temannya itu.

"Gue kecewa sama lo Dys." Dengan hati yang membara Fahri langsung saja pergi tanpa mendengarkan penjelasan Gladys.

"Fahri! Ini bukan seperti yang lo lihat!" Tidak mau kalah, Gladys malah mengejar Fahri agar Fahri tahu kalau dirinya tidak melakukan apa-apa dengan teman Arventa.

Ketika Fahri dan Gladys berada diluar Cafe, Gladys menahan tangan Fahri, dan itu membuat Fahri harus berhenti ditempat.

"Fahri? Gue sama sekali nggak ngelakuin hal yang macam-macam sama dia," ucap Gladys pelan.

"Udah lah Dys, semuanya udah jelas, gue kecewa sama lo, gue kira lo cewek yang baik-baik, nyesel gue nurutin kemauan si Elno buat ngejagain lo!" Lalu tanpa memikirkan hati Gladys, Fahri langsung saja melajukan motornya untuk pergi menjauh dari hadapan Gladys.

Ketika Gladys ingin bicara dengan Arventa, tiba-tiba Arventa pergi begitu saja dengan temannya itu.

"Ar! Apa lo sengaja ngelakuin ini?" sorak Gladys dari belakang Arventa.

Diam ditempat, Arventa menyuruh temennya itu untuk meninggalkannya dengan Gladys, dan setelah itu Arventa berbalik menuju ke tempat Gladys berdiri.

"Kenapa?" tanya Arventa sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Lo yang ngelakuin ini semua Ar?" tanya Gladys lagi.

"Jadi lo tuduh gue kalo gue yang udah ngerencanain semua ini?" tanya Arventa balik.

"Gue cuma nanya sama lo Ar, karna tadi pas baru dateng lo bilang kalo dia cuma temen lo. Tapi, waktu Fahri datang lo bilang ke dia kalo temen lo itu pacar lo. Maksud lo apa Ar?"

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang