part 2

87 17 3
                                    

"Ternyata mencintai sendirian rasanya menyakitkan."

-Renzo-

•••

Gladys sedang membuka aplikasi instagram di laptopnya.
Setelah lama mencari, ia mengenali salah satu wajah yang dari tadi berada dalam pikiran nya.
Iya mengunduh foto orang itu dan mencetak nya.
Kemudian ia membuat name tag dari karton tebal yang di bungkus kertas Manila putih.
Setalah ia menulis nama dan alasannya, Gladys langsung menempelkan foto Elno yang sudah dicetaknya tadi.
Gladys pun membereskan semuanya dan menaruh name tag nya di atas meja.
Ia langsung merebahkan diri di tempat tidur yang sedari tadi memanggilnya.

-🖤-

Pagi ini Elno bangun lebih awal. Ia segera mandi dan turun untuk sarapan.
Selesai sarapan ia segera memakai sepatunya,lalu pergi sekolah dengan motor ninja hitam kesayangan nya.
Berapa menit kemudian, ia sudah sampai di sekolah. Ia memarkirkan motornya lalu berjalan santai menuju kelasnya.
Sesampainya di kelas Elno langsung menaruh tasnya.
Lalu ia bergegas kebawah untuk mengikuti MOS hari kedua.

"Sayang" panggil seorang gadis dengan nada manja nya yang membuat Elno geli.

"Cuih jijik" ujar Elno dingin.

Willona Rossler. Cewek cantik dan seksi ini yang selalu memakai baju ketat ke sekolah. Ia adalah salah satu mantan Elno yang terkenal dengan julukan 'Ratu cabe'.

"Sayang kok kamu gitu si" Willona bergelayut manja di lengan Elno yang kekar.

"LEPAS!" bentak Elno sambil menarik tangan nya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya willona setelah tangan nya lepas dari lengan Elno.

"Sayang?jangan mimpi lo! Kita udah putus." kata Elno ketus.

"Ih tapi aku kan belum mau putus sama kamu" renggek willona yang terdengar menjijikkan.

"Gue peringatin sama lo. Mulai hari ini lo ga boleh deket-deket gue, apa lagi sampai nyentuh gue!" kata Elno yang langsung meninggalkan willona yang masih memanggil-manggilnya
Dengan nada yang ingin membuat nya muntah.

Di depan gerbang sekolah Gladys turun dari motor ojek online nya.

"Hai, cantik!" godaan gerombolan cowok saat Gladys melewatinya.
Gladys hanya membalasnya dengan senyuman tipisnya.

Sudah dibilang bukan, Gladys itu gadis yang baik dan ramah sama orang-orang di sekitarnya.

"Hayi,ve!" seru Gladys sambil melambaikan tangannya lalu berlari ke arah Arventa.

"Apaan sih,Dys!" tanya Arventa.

"Adys kangen sama Arve" kata Gladys.

"Lebay lo!udah sono pergi" usir Arventa.

"Ah! Arventa mah kan Adys yang imut ini kangen sana arve, tapi Arve malah ngusir his!"
Gladys mengerucutkan bibirnya lalu pergi dengan wajah cemberutnya.

Arventa yang melihat itu pun tertawa terbahak-bahak.

Gladys sudah berbaris dengan kelompoknya. Tidak lupa ia memakai name tag yang kemarin dia buat.

"DYS!" sapa seseorang.
Gladys menoleh. Dannn cowok tersebut adalah!!

Siapa hayo??wkwk

"Eh kak Renzo, iya kak kenapa?" jawab Gladys dengan ramahnya.

"Gpp kok dek, cuma mau lihat aja lu pakek foto siapa di name tag?" ia memperhatikan name tag Gladys yang terbalik.

"Ummm-anu kak siapa ya hehe" Jawab Gladys gugup, karena Gladys malu.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang