Part 15

27 1 2
                                    

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Bapak Zainal yang selaku pelatih Pramuka.

"Pagi pak!" balas semua siswa siswi SMA Starligh dengan semangat.

"Baiklah seperti yang sudah diumumkan oleh OSIS waktu itu, hari ini kita akan melaksanakan persami. Kalian tau apa itu persami kan?" tanya Pak Zainal dengan lantang.

"Tau pak!" serempak semua siswa siswi tersebut.

"Baiklah. Pagi ini kita akan berangkat menggunakan bus parawisata, karena perkemahan ini dilakukan diluar daerah kita. Jadi kalian semua tidak ada yang main-main ya!" peringatan Pak Zainal.

"Iya Bapak!"

"Baiklah sebelum kita berangkat Bapak akan memberitahukan ketentuan-ketentuan apa saja yang harus kalian lakukan setelah kalian sampai nanti," ucap Pak Zainal.

"Duh, pake kebelet segala lagi, gimana nih? Gue mau nitip tas sama siapa ya? Kalo gue bawa, berat, apa gur bawa aja ya? Ahh! Bawa aja deh!" ujar Gladys dengan bingung dan kesal.

"Dys! Lo mau kemana?" tanya salah satu teman kelasnya.

"Gue mau ke toilet dulu, soalnya gue udah kebelet nih," kata Gladys.

"Oh gitu, ya udah, lo jangan lama-lama ya," peringat temannya itu.

"Iya-iya, gue pergi dulu yak,"

"Iya,"

Ketika diperjalanan menuju toilet. "Duh! Ini tas berat banget sih! Kenapa disaat kayak gini harus ada persami coba? Kan gue jadi sedih, apalagi Arventa nggak ada dideket gue, huft. Sabar Dys, lo pasti kuat!" Sepanjang jalan ke toilet Gladys hanya bisa menggerutu karena nasibnya yang sangat buruk.

Dilapangan

"Kalian sudah paham kan?"

"Sudah Bapak"

"Baiklah kalau kalian sudah paham, sebelum ini Bapak bakal kasih tau ke kalian kalau kalian tidak akan sendirian dalam melakukan semuanya. Jadi kalian nanti bakal ditemani oleh kakak-kakak kelas kalian yang tamatan kemaren, jadi kalian harus menuruti apa perintah mereka ya! Karena mereka juga bisa dibilang bawahan Bapak! Kalian jangan membantah mereka!"

"Siap Pak!"

"Baiklah semuanya sudah bapak sampaikan, jadi sekarang kalian pergi menuju bus sesuai dengan kelas kalian masing-masing ya. Baiklah sekarang kalian pergi, hati-hati dan jangan berebutan." Setelah Bapak Zainal menyampaikan semuanya, barulah siswa siswi SMA Starligh memasuki bus yang sudah ditentukan.

"Kalian sudah bapak bagi di beberapa kelas, jadi kalian harus menjaga adik-adik kalian selama persami ini, dan jangan lupa untuk yang bapak perintahkan tadi ya," peringat Pak Zainal kepada kakak-kakak kelas tamatan tahun kemaren.

"Baik pak, kita bakal ikutin semua perintah yang sudah bapak perintahkan kepada kita semua," jawab salah satu kakak kelas tersebut.

"Ya sudah kalau begitu kalian sekarang bisa menuju bus yang sudah bapak bagi tadi." Dengan cepat kakak-kakak tersebut pergi menuju bus yang sudah dibagi oleh Pak Zainal tadi.

"Kok dari tadi gue nggak ngeliat Gladys ya? Apa dia nggak ikut? Kayaknya nggak mungkin deh. Apa dia udah masuk bus ya? Kayaknya udah deh, mending gue liat aja."

"Akhirnya, lega juga ni perut," kata Gladys sambil mengusap-usap perutnya.

"Dah berapa lama nih gue di toilet?" Dengan keponya Gladys melihat disekelilingnya untuk mencari jam.

"Nah itu dia ... APA! Udah jam 09.23 OMG! Duh gue harus cepat-cepat nih." Dengan terburu-buru nya Gladys langsung berlarian dari toilet kelapangan.

OKTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang