Tidak mau. Hyunjin tidak mau menuruti kata-kata Chris. Hyunjin masih benar-benar ingin membantu Chris, tidak peduli apapun resiko yang akan menimpanya nanti.Hyunjin peduli dengan Chris. Hyunjin cinta dengan Chris. Hyunjin tidak mau kehilangan Chris.
Hari itu, Hyunjin kembali ke perpustakaan kampus untuk bekerja seperti hari-hari biasanya. Hari itu, Chris tak menampakkan diri. Hyunjin pun berpikir, mungkin lelaki itu sedang tidak ingin ke perpustakaan.
Hari pun berganti. Namun tetap sama, tak ada tanda-tanda Chris mengunjungi perpustakaan. Pikiran Hyunjin masih sama, mungkin Chris belum ingin mengunjungi perpustakaan.
Hari selanjutnya, Hyunjin mulai gelisah. Dulu, tak biasanya Chris akan absen mengunjungi perpustakaan sampai tiga hari.
Hyunjin pun memutuskan untuk keluar sebentar, menuju kafeteria kampus untuk membeli minuman. Dua cup teh, satu untuknya, satu untuk Chris. Berjaga-jaga kalau saja lelaki itu datang mengunjungi perpustakaan.
Namun hari menjelang malam. Kampus akan segera tutup. Hyunjin harus segera bersiap-siap untuk pulang kalau dirinya tidak ingin terkurung di dalam kampus.
Beberapa kali Hyunjin menengok ke luar jendela, memeriksa kalau-kalau Chris datang.
Teh dingin dalam cup itu mulai mengembun, suhu dinginnya mulai menghangat. Dua cup tidak disentuh sama sekali. Hyunjin tak ada niat untuk meminum tehnya.
Kemudian penjaga kampus mengetuk pintu perpustakaan, mengingatkan Hyunjin untuk segera pulang.
Hyunjin menghela nafas. Baik lah, another day without Chris.
◆ monster ◆
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster ㅡ chanjin
Fanfiction[COMPLETED] Banyak orang mengatakan Chris itu 'tidak normal'. Padahal kenyataannya Chris hanya tumbuh sebagaimana cara orang tuanya mendidiknya. Dan Hyunjin hanya ingin memberinya simpati. (Mengadaptasi dari lagu "Meg & Dia - Monster" yang aku tam...