III.

7K 987 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Christopher mulai beranjak tumbuh. Anak laki-laki itu kini sudah masuk sekolah dasar.

Tidak, Chris tidak pernah mengenal bermain bersama teman. Dia menyendiri, bermain dengan dirinya sendiri.

Dia takut. Kalau sampai emosinya tersulut, dia tak akan bisa mengendalikannya.

Dia takut jika berada di sekitar temannya, temannya akan dia lukai.

Sepertinya tumbuh dengan cara sering disiksa membuatnya memiliki sifat mudah emosional.

◆◆◆



"Hey Chris!"

Chris sedang makan siang di dalam kelas ketika temannya itu memanggilnya. Chris menoleh, ternyata mereka ada tiga.

"Yes?" sahutnya singkat.

"Ku dengar kau ditinggal pergi ibumu? Kemana ibumu?"

Suara mereka terdengar meledek. Chris tak suka itu.

"Hahaha look at him, dude! He is an accident child!"

"Ouch, how pitty."

Dan hari itu juga pertama kalinya Chris mendapat masalah di sekolah karena terlibat kasus perkelahian.

◆◆◆



Dikurung di kamar dengan pergelangan kaki yang diikat dengan rantai merupakan pengalaman yang tak baru bagi Chris.

Setiap kali dia melakukan kesalahan, ayahnya akan mengikatnya seperti ini, memukulinya ataupun mencambuknya, setelah itu dia dikurung di kamar dan hanya boleh keluar ketika waktunya sekolah. Baru setelah ayahnya merasa puas menyiksanya, Chris akan diijinkan keluar.

Beginilah Chris belajar cara menjadi orang dewasa.


Orang dewasa harus menyiksa siapapun yang lebih muda agar mereka menurut dan sadar dengan kesalahannya.

Chris memetik pelajaran itu dari bagaimana ayahnya memperlakukannya selama dia tumbuh dan belajar.




monster

Monster ㅡ chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang