[COMPLETED]
Banyak orang mengatakan Chris itu 'tidak normal'. Padahal kenyataannya Chris hanya tumbuh sebagaimana cara orang tuanya mendidiknya.
Dan Hyunjin hanya ingin memberinya simpati.
(Mengadaptasi dari lagu "Meg & Dia - Monster" yang aku tam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin menangis sambil memeluk lututnya. Dia tidak mengira Chris akan berbuat jahat kepadanya.
Lelaki itu sedang tidur pulas. Sedangkan Hyunjin hanya bisa meratapi nasibnya tanpa tahu harus berbuat apa.
Pada saat seperti ini, Hyunjin mulai percaya dengan kata orang-orang.
Chris memang monster. Tidak peduli dihadapan siapapun, Chris tetaplah monster.
Namun semakin lama Hyunjin tenggelam dalam pikirannya, hati kecilnya tetap mengatakan dirinya harus optimis.
Chris hanyalah sakit. Chris hanya sedang sakit jiwa. Chris pasti bisa disembuhkan.
Dan Hyunjin yakin dia bisa menyembuhkan lelaki itu.
Karena Hyunjin mulai sadar akan perasaannya.
Dia mencintai Chris.
◆◆◆
Pagi pun datang menggantikan malam. Lelaki manis itu masih tertidur meringkuk di lantai. Nampaknya semalam dia menangis hingga kelelahan dan akhirnya jatuh terlelap.
Lelaki lain yang lebih dewasa tersentak kaget ketika melihat lelaki manisnya yang berharga itu meringkuk kedinginan di lantai.
Segera dia raih tubuh ramping itu, dia bawa dalam pelukannya.
Hyunjin terbangun. Kepalanya pusing, matanya terasa berat karena terlalu banyak menangis.
Namun dia lebih pusing lagi ketika mengetahui bahwa dirinya sedang dipeluk oleh Chris.
Selama ini dirinyalah yang memberi pelukan kepada Chris, namun sekarang dia justru mendapat pelukan dari lelaki berkulit pucat itu.
Hyunjin tersenyum. Air matanya kembali menetes.
Dia tersentuh.
Jemari cantiknya meraih lengan Chris yang mendekapnya, mengelusnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Hyunjin, maafkan aku."
Air mata Hyunjin turun semakin deras. Dia sembunyikan wajahnya pada ceruk leher Chris. Bau Chris sangat menenangkan. Hyunjin suka bau itu.
Disisi lain, Chris kalut.
Dia merasa bersalah. Tapi dia juga tidak ingin Hyunjin pergi. Rasanya dia sudah menderita ketergantungan kepada Hyunjin.
Ketika pagi hari, sifat kemanusiawian Chris akan mendominasi.
Dia tersadar. Dia harus melepaskan Hyunjin.
Semakin dia terikat dengan Hyunjin, semakin dia membahayakan hidup Hyunjin.
"Hyunjin. Pulanglah. Berhentilah bekerja di perpustakaan kampus dan carilah pekerjaan lain. Pergilah. Jangan pernah coba-coba untuk temui aku lagi."
Hyunjin menatap Chris yang mulai menitikkan air mata itu dengan tatapan tak percaya.
"Tapi Chris..."
"Please, Hyunjin. I beg you. If you love me, please listen to me and do as I told."