XVI.

5.1K 787 39
                                    

Sudah sepekan Chris tidak menampakkan diri di perpustakaan tempat Hyunjin bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sepekan Chris tidak menampakkan diri di perpustakaan tempat Hyunjin bekerja. Dalam hati Hyunjin bertanya-tanya. Kemana Chris pergi? Apakah mungkin Chris tahu dirinya tidak akan berhenti bekerja di perpustakaan ini, sehingga lelaki itu yang sengaja menghindarinya?


Hyunjin pikir, mungkin sudah saatnya mencari tahu. 


Semua teman-teman Chris Hyunjin hampiri dan dia tanyai tentang kabar lelaki itu. Namun mereka semua tak tahu menahu. Selanjutnya, Hyunjin memutuskan untuk menanyai beberapa dosen yang mengajar kelas Chris. Mereka bilang, Chris sudah absen beberapa hari terakhir dengan alasan sakit.

Tentu saja mendengar itu Hyunjin terperanjat. 

Hyunjin harus ke rumah Chris. Lelaki kesayangannya sedang sakit, sedangkan lelaki itu tinggal sendirian. Siapa yang akan merawatnya?

Tak peduli lagi dengan perintah Chris untuk menjauhi lelaki itu dan jangan pernah menemuinya lagi.

Persetan, yang ada dalam pikiran Hyunjin adalah dia harus merawat Chris hingga sembuh.

◆◆◆



Bel pintu rumah itu Hyunjin pencet berkali-kali. Namun tak ada respon apa-apa. Hyunjin semakin khawatir, bagaimana kalau penyakit Chris separah itu hingga tak bisa bangun dari tempat tidur?

Hyunjin sudah meminta tetangga Chris untuk membantu mendobrak pintu Chris. Namun mereka semua menolak, mereka enggan untuk sekedar mendekat ke rumah itu. 

Hyunjin menangis. Apa yang harus dia lakukan?




Namun kemudian pintu itu terbuka. Hyunjin belum menyadarinya, karena pintu itu terbuka tanpa suara. 

"Hyunjin. I told you go."

Suara itu terdengar datar, dingin, dan tanpa jiwa.

Namun begitu, mata Hyunjin yang masih basah itu berbinar ketika mendengar suara yang sangat dia rindukan itu. 

Si manis itu langsung beranjak dan berhambur memeluk lelaki itu. Sungguh, Hyunjin sangat merindukan Chris. Dia tumpahkan semua tangis kerinduannya pada pelukan Chris.

Namun Chris tidak membalas pelukan Hyunjin. Mukanya datar, tidak menunjukkan emosi apa-apa. 

Bajunya lusuh, rambutnya berantakan tak terawat. Matanya kosong, bibirnya pucat. Terdapat beberapa bekas luka pada tubuhnya.

Hyunjin menangkup wajah Chris. Dia tatap dalam-dalam mata kosong itu. 

"Chris...., I miss you so much..."

Chris tidak bergerak sama sekali. Namun bibir keringnya itu bergerak mengucapkan sesuatu.

"I told you to go and never come back. But why are you being so stubborn?"

Hyunjin terdiam. Seketika dia ingat tentang ketidaksukaan Chris kepada orang-orang yang menentangnya. 

Hyunjin berusaha tenang. Walaupun dia takut, dia mencoba untuk membuang jauh kekhawatiran itu. Hyunjin yakin, Chris tidak akan menyakitinya. Ya. Hyunjin meyakinkan dirinya sendiri bahwa Chris tidak akan menyakitinya.

Tiba-tiba Chris mencengkeram erat pergelangan tangan Hyunjin. Terlalu kuat hingga kuku panjang Chris sedikit menggores kulit Hyunjin.

"Masuk."

Chris berucap dengan nada dingin dan menusuk.




monster

Monster ㅡ chanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang