[COMPLETED]
Banyak orang mengatakan Chris itu 'tidak normal'. Padahal kenyataannya Chris hanya tumbuh sebagaimana cara orang tuanya mendidiknya.
Dan Hyunjin hanya ingin memberinya simpati.
(Mengadaptasi dari lagu "Meg & Dia - Monster" yang aku tam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Urusan investigasi Josh dapat Chris lalui dengan lancar. Syukur saja dia bisa mengendalikan emosinya dengan baik ketika dirinya berada di depan aparat dan media.
Namun tidak ketika dirinya sedang berada di rumah sendirian.
Dia akan meluapkan semua emosi yang ditahannya. Rumahnya kacau. Perabotan pecah dan tercecer di segala sudut ruangan.
Tak cukup disitu, fisiknya sendiri dia lukai.
Sakit hati, kecewa, marah. Semua bercampur menjadi satu.
Menghancurkan rumah belum cukup untuk meredam emosinya. Chris akan menyayat kulitnya sendiri, memukul badannya sendiri, menjambak rambutnya hingga rontok, meninju dinding dan cermin hingga buku jarinya terluka.
Sejujurnya Chris membutuhkan seseorang. Untuk menjadi tempatnya bersandar, berkeluh kesah.
Namun disisi lain dia takut. Dibalik profesionalitasnya, dia adalah monster. Dia adalah monster ketika dia menjadi dirinya sendiri.
Dia takut akan melukai seseorang itu.
Chris hanya bisa melihat luar dari jendela rumahnya. Dia akan mengunci seluruh pintu dan jendela, takut-takut kalau dia kelepasan.
Namun disisi lain Chris sangat kesepian.
Tidak. Chris menertawakan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin seorang monster kesepian?
Monster selalu sendiri. Monster tidak membutuhkan sosok lain untuk menemaninya.
