"Kamu Mama daftarin di Hits School aja."
"What? Enggak!" Pekik Sinar saat mendengar penuturan Mama nya.
"Kenapa?" Tanya Sherlyn, Mama Sinar.
"Itu sekolah buat kalangan anak-anak famous Ma, buat orang-orang hits. Sinar itu gak kayak mereka," ujar Sinar seraya menatap Mama nya.
Sherlyn menghela nafas. "Kamu itu udah Mama beliin handphone, komputer, laptop, ipad tetep aja gak pernah buat sosmed. Pantes gak hits!"
"Sinar gak suka yang begitu, Ma. Lagian Hits School itu nerima murid yang hits-hits doang."
"Mama masukin kamu di situ biar hits, bisa terbiasa juga sama dunia luar. Sekalian kan kakak-kakak kamu sekolah di situ juga!"
"Tapi, Ma-"
"Masalah bisa masuk apa enggak itu gampang. Uang kita banyak, bisa beli sekolahnya juga." Setelah mengatakan itu, Sherlyn langsung melenggang pergi meninggalkan Sinar yang tengah melongo tak habis pikir dengan mama nya itu.
"Hits School? Sekolah macam apa itu?" Gumam Sinar pelan.
"Sekolah yang akan kamu tempati, Sinar."
"ASTAGFIRULLAH, PAPA!" Sinar memekik kaget saat papa nya itu tiba-tiba saja sudah duduk di sampingnya dan membisikinya. "Kaget, Pa! Kaget Sinar, tuh!"
"Buahahahaha, abis nya sih ka-" belum sempat pria itu berucap tiba-tiba Sinar langsung memotongnya.
"Apa? Abis nya aku apa?" Ujar Sinar seraya menatap tajam Antonio, Papa Sinar.
"Gak papa, buahahaha!" Antonio masih terbahak membuat Sinar berdecak sebal. "Emang kenapa dengan Hits School?" Tanya Antonio saat berhenti dari tawanya.
"Masa Sinar masuk sekolah disitu sih, Pa?"
"Ya kenapa emang?" Antonio balik bertanya.
"Ya gak mau, Pa!" Tukas Sinar, cepat.
"Kamu masih belum buat sosmed?" Tanya Antonio lagi. Antonio heran, mengapa anaknya yang satu ini sangat anti sosmed.
"Gak akan pernah!"
"Terus semua gadget kamu gunain buat apa?"
"Gak ada."
Antonio menghela nafas pasrah. "Terserah kamu, tapi kamu tetap masuk di Hits School."
"Tapi Sinar gak hits, Pa." rengek Sinar.
"Terus?"
"Gak bakal juga sih Sinar di terima, yes!" Sinar memekik kegirangan saat menyadari salah satu syarat masuk Hits School, harus hits.
Antonio bangkit dan melenggang pergi meninggalkan ruang keluarga setelah ia berucap. "Gampang, uang Papa banyak kalo cuma buat masukkin kamu di Hits School."
Lagi-lagi, ucapan papa nya sama saja dengan mama nya. "Allahuakbar, gini amat Mama ama Papa gue." Ucap Sinar tak habis pikir.
"HAI HAI HAI, ZITO FITO COME BACK!" Teriak dua orang laki-laki yang memakai seragam sekolah saat memasuki rumah, membuat Sinar lagi-lagi terkejut.
"ASTAGFIRULLAH, UNTUNG GUE GAK JANTUNGAN!" Bentak Sinar menatap tajam setajam silet pada dua kakak nya itu.
Sinar memang mempunyai 4 orang kakak, dan mereka laki-laki hits semua.
Nara Saputra Geibara, adalah kakak pertama Sinar yang sudah kerja di perusahaan papa nya saat ini. Roy Zhen Geibara, kakak kedua Sinar yang masih sekolah di Hits School kelas 12. Zito Geibara dan Fito Geibara, kakak kembarnya juga bersekolah di Hits School kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITS SCHOOL
Подростковая литератураSeperti judulnya, kisah bergenre romantis-comedy ini menceritakan tentang sekolah yang berisi manusia-manusia famous di sosial media. Para murid berlomba-lomba untuk mendapatkan followers serta likes di sosial media milik mereka. Tak hanya itu, kisa...
