Prolog

180 74 37
                                    

~Happy reading~

Senin, hari di mana paling malas untuk melakukan kegiatan sesuatu apa lagi untuk berangkat ke sekolah itu sangat sangat malas, menurut pengakuan dari beberapa pelajar.

Hari ini hari di mana Icha, atau bernama panjang Icha Ayuningtyas duduk di bangku kelas 12 SMA.

Icha anak ke dua dari keluarga Aditia Firmansyah dan Shinta alana. Mereka dikaruniai dua anak laki laki dan perempuan. Anak pertama yang bernama Farhan Pratama, dia sedang menempuh pendidikan kuliah di universitas Bandung. Jarak umur Farhan dengan Icha beda dua tahun umur Farhan sekarang 20 tahun sedangkan Icha 18 tahun.

Alarm membangunkan tidur nyenyak gadis yang masih asik bergulat dengan alam mimpinya, mencoba membuka kelopak mata nya yang masih berat perlahan terbuka dan cahaya terang langsung menerobos masuk ke pupil mata nya, mata hazel itu melihat ke arah jam loker yang berada di samping nya yang berbunyi nyaring menunjukkan pukul 06.30.

"masih pagi," Ucap nya lalu kembali menidurkan tubuh nya di kasur dan menutupi seluruh tubuh nya dengan selimut bermotif anak panda.

Pada akhirnya alarm sejati membangun kan tidur nya yang tergantung, siapa lagi kalau bukan mama nya yang tercinta.

"Adee bangun!" Tegur seorang wanita paruh baya yang baru masuk ke dalam kamar, wanita paruh baya itu masih terlihat muda dikalangan wanita wanita yang sudah berumur seusia nya.

"Masih ngantuk ma." Erang nya masih tetap menutup mata nya rapat rapat egan untuk bangun.

"Kamu ini nggak pernah berubah, Icha kan baru masuk kelas 12 masa berangkat nya siang sih," Cibir Shinta sambil menarik selimut yang menutupi badan anak nya.

"Iya iyaa Icha bangun."

Dengan mata yang masih berat Icha memaksakan untuk bangun, berdiri lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah sepuluh menit di dalam kamar mandi Icha keluar dengan muka yang lebih fresh tidak seperti tadi.

Sekarang Icha sudah berdiri di depan cermin ia sudah lengkap mengenakan seragam sekolah dan beginilah tampilan Icha, rambut di iket dan muka yang di olesi bedak bayi dan sedikit menggunakan lip balm di bibir nya agar tidak terlihat pucat. Setelah selesai Icha segera keluar dari kamar dan menemui mama nya.

"Ma Icha berangkatt," Pamit Icha sambil mencium punggung tangan Shinta lalu mengecup sekilas pipi mama nya itu

"Ade sarapan dulu,"

"Nggak usah nanti di sekolah aja ma, ini udah siang."

"Ya udah hati hati, bareng Byan kan berangkat nya?" Tanya Shinta. Byan itu teman Icha dari kecil sampai sekarang mereka tetap bersahabatan mereka juga kalo berangkat sekolah selalu bareng sejak kelas 7 SMP, jadi wajar jika Shinta menanyakan hal itu.

"Iya ma, Byan udah ada di depan." Sahut nya lalu pergi.

Shinta tersenyum kecil melihat tingkah anak nya yang tidak pernah berubah.

Ada yang aneh kenapa tidak ada ayahnya Icha? Just information guys, ayah Icha sedang ada pekerjaan di luar kota jadi sekarang tidak ada di rumah.

"Lama bener Cha," Celetuk Byan sinis, sambil menyodorkan helm ke arah Icha.

"Bodo amat."

Icha tidak menanggapi ucapan Byan ia langsung menarik helm yang di sodorkan Byan lalu naik di motor Byan.

Dirasa Icha sudah duduk di motor nya, Byan langsung menarik pedal gas motornya membelah padatnya kota Jakarta dipagi hari ini.

***
Di sisi lain Reynal Arhan Derlangga, atau sering di sapa Rey atau, Nal, ia sudah berada di sekolah sambil mencari keberadaan kelas nya.

Ia mendapat kelas 12 IPA 1. Wajar sih jika Reynal masuk kelas IPA, karena kecerdasan nya yang tidak usah di ragukan lagi.

Dengan gelar kutub utara di sekolah nya dan di sebut Ketua basket yang banyak di kagumi oleh kaum hawa jika melihat ia mengiring bola ke dalam ring dengan keringat yg membasahi pelipis nya mengundang banyak kaum hawa untuk tidak melewati hal yang langka ini mereka rela untuk tidak masuk kelas hanya untuk menonton Reynal main basket.

TBC?

Dua BatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang