Monmaap jarang update
Masih labil aing tuh, ga tau lagi mau kaya gimana alur ceritanya 😭Tapi pesan gua mah satu, jangan pada bosen gitu aja.
Okee happy reading 🤸♀️🤸♀️
————
Sekarang Icha sedang berada di dalam ruang uks barsama ketua basket abal abal. Siapa lagi kalau bukan bapak Reynal Arhan Derlangga terhormat.
"Sok sokan nantangin, giliran serius mewek."
Sontak perkataan Reynal membuat mata Icha membulat, tak lama tangan mungil Icha menampol lengan Reynal cukup kuat.
"Gue nggak mewek, punya mata nggak sih lo? Mana air mata gue kaga ada!" Sahut Icha nyolot.
Reynal melepas kain yang sedang mengompres lengan Icha dengan air dingin, lalu menyentil dahi cewek itu dengan jari telunjuknya. "Terus yang ngerintih rintih kesakitan apa tolol?"
"Ya itumah beda bego!" Kilah Icha dengan cepat.
"Tolol."
"Lo bego!"
"Iya gue bego, lo tolol." Final Reynal, mending ngalah kalo sama kaum hawa.
Icha diam dia tidak membalas perkataan Reynal lagi, malas kalo harus meladeni cowok model Reynal yang sifatnya keras kaya batu.
Tiba tiba tangan yang tadi sakit karena ulah Reynal, tiba tiba tidak sakit lagi.
Emezing, Reynal ternyata punya bakat ngurut gaes wkwk
Icha hendak mengucapkan bakat terpendam Reynal, tapi mulutnya tiba tiba tertutup kembali. Hatinya berasa sedang ngedugem, berasa jedag jedug. Saat melihat Reynal dari samping.
Dilihat lihat kalo mandeng Reynal dari samping seperti ada yang beda, Reynal terlihat lebih tampan. Itulah kenyataannya yang baru Icha lihat sekarang.
Tiba tiba hatinya gugup, dan tidak berani menatap mata Reynal lebih dalam, takut jatuh dalam perasaan yang salah.
Reynal yang peka terhadap perubahan sikap Icha, menatap Icha dengan dahi mengkerut.
"Gue ganteng dari lahir, baru sadar?" Icha membulatkan matanya, selain mempunyai bakat terpendam sebagai tukang urut, Reynal juga cenayang ternyata.
"Pede gila," sahut Icha sinis, sambil menatap lurus kearah depan.
Reynal berdiri lalu mengulurkan tangannya di depan Icha. Yang nggak ngerti apa maksudnya hanya bisa menatap Reynal dengan tatapan tajam nya.
"Kalo mau minta duit, sana sama emak bapak lo. Jangan ke gue."
Untuk kedua kalinya Reynal menyentil dahi Icha lagi. "Bego! Siniin tangan lo,"
"Buat apa? Gue nggak ada duit."
Reynal memutar bola matanya ketika mendengar jawaban dari Icha. Dasar cewek kuno mana ngerti cara romantis romantisan.
Dengan paksa Reynal mengambil paksa telapak tangan Icha. "Lima menit lagi bel. Ayo ke kelas, gue anter."
Setelah mengatakan itu Reynal segera membawa Icha keluar dari uks.
Blush
Jika kalian lihat bagaimana keadaan jantung Icha, jawabannya kacau. Sekarang sifat Reynal berubah seribu persen dari yang dulu dulu, membuat hati Icha kacau menerima perlakuannya.
Icha hanya diam saat tangannya di genggam oleh tangan kekar milik Reynal.
Mulutnya masih kaku untuk berucap sepatah katapun.
Langkah kedua terhenti di depan kelas 12 IPS 3 kelasnya Icha. Reynal melepas genggaman tangannya dan menyentil dahi Icha lagi dan lagi. "Sana masuk."
Icha yang mendapat sentilan dari Reynal langsung tersadar. "Sok manis, padahal nggak baper."
Reynal tertawa membuat pandangan para siswi yang sedang lewat langsung tertuju kepada mereka.
"Siapa bilang gue lagi baperin lo tolol."
"Jadi cewek kok tolol banget," sambung Reynal terdengar mengejek.
"Ngatain mulu dih, gue doain lo bego sampe mati!" Balas Icha tak mau kalah.
Reynal tersenyum tipis. "Doa yang tidak baik tidak akan di jabah, melainkan akan berbalik kepada yang mendoakan nya."
"Sok iye." Cibir Icha.
"Gue mau ke kelas. Jangan lupa pulsek langsung ke perpus." Ucap Reynal menginginkan Icha agar tak lupa.
Icha hanya diam tidak merespon apa apa.
Setelah mengingatkan itu Reynal langsung berbalik badan, berjalan menuju kelasnya.
"Rey makasih." Celetuk Icha tanpa sadar.
Dan yahh! Reynal mendengar ucapan Icha. Buktinya dia berbalik badan dan menghadap Icha lagi.
"Sama sama." Gugam Reynal sambil tersenyum, Reynala berucap hanya menggunakan isyarat mulut, tidak mengeluarkan suara.
Blush
Deg deg deg serr
"MAMA ICHA BAPERR!" Teriak Icha dalam hati.
To be continued
OMOO
Bapak Reynal kesambet apaan dah bisa manis gitu
jangan lupa🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Batu
Ficção AdolescenteReynal suka Icha, Icha juga suka Reynal. Karena gengsi mereka sangat sangat tidak bisa di kalah kan, perasaan dan hati terus saja berperang. Pada saat Reynal mengungkapkan perasaannya, disaat itulah Icha tidak bisa menerima Reynal. Apa alasan Icha m...