1| Hampir Telat

9.2K 469 7
                                    

Terimakasih buat yg udah mau baca cerita pertama aku yang gaje ini.
Selamat Reading!!!
-

-

-
Kriingg.. kriingg..

Bunyi alarm yang begitu nyaring membuat seorang pemuda yang saat itu masih bergelut dengan selimut tebalnya membuka matanya perlahan. Hingga saat netranya menangkap jam besar yang ada di dinding kamarnya,pemuda tersebut terlonjak kaget.

Pukul 06.15 WIB.

"Anjirr,gue kesiangan," ucapnya panik kemudian bergegas menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama pemuda tersebut keluar dari kamar mandi dan segera memakai seragam sekolah,menyisir rambut,tak lupa tas serta hp yang tergeletak di nakas mejanya dan bergegas keluar.

Pemuda itu menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat meja makan yang sudah sepi dan hanya bersisa piring kotor. Itu tandanya anggota keluarga sudah selesai memakan sarapan pagi mereka.Tanpa dirinya,tentunya.

Miris!!!

Pemuda itu hanya mampu menghela nafas kasar.
Hingga seorang wanita paruhbaya datang mengejutkan pemuda tersebut.
"Loh den Aksa belum berangkat sekolah? "Tanya bi Ina.

Yap,pemuda tersebut adalah AKSA ALDHITAMA IRAWAN. Putra dari pasangan Irawan Pratama dan Dhita Siregar yang merupakan pemilik perusahaan IRAWAN'S Corp. Dan mempunyai kakak yang hanya selisih 20 menit darinya bernama REZA ARDHITAMA IRAWAN.
Mereka kembar,namun tak seiras.

"Ehh.. iya bi,Aksa kesiangan bangunnya,"Aksa menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Emm.. ayah,bunda,sama kak Reza udah berangkat bi?"tanya Aksa pelan.

"Iya den,ibu pergi ke salon,bapak udah ke kantor ada meeting,terus den Reza udah berangkat duluan,"jawab bi Ina.

"Ohh,yaudah aksa berangkat ya bi keburu gerbang nya ditutup. Assalamualaikum,"pamit Aksa kemudian mencium punggung tangan bi Ina kmudian berlari mnuju garasi.
"Waalaikumsalam," jwab bi ina.

" Loh DEN AKSA NGGA SARAPAN DULU DEN?" Teriak bi Ina yang baru saja menyadari bahwa tuan muda satunya itu belum sarapan.

"AKSA SARAPAN DI SEKOLAH AJA BI,"balas Aksa juga berteriak.

"ATI-ATI DEN BAWA MOTORNYA JANGAN NGEBUT!!!"balas bi Ina berteriak.

"IYA BIBI!!"

Bagi Aksa,bi Ina adalah ibu kedua baginya. Karna sedari kecil bi Ina lah yang menjaga dan merawatnya hingga sekarang. Bahkan bundanya pun tidak peduli lagi semenjak kejadian beberapa tahun silam.

Aksa melajukan kendaraannya membelah kota Jakarta dengan kecepatan diatas rata-rata. Hingga banyak umpatan yang dilontarkan dari pengendara lain untuk Aksa. Tapi,Aksa tetaplah Aksa yang tidak peduli dengan kata kata orang. Yang terpenting saat ini adalah segera sampai di sekolahnya sebelum gerbang ditutup karena hari ini ada upacara.

Sekolah bertuliskan SMA CAKRAWALA sudah terlihat.

Hingga kurang beberapa meter lagi,gerbang sekolahnya sedang berada di detik-detik tertutup. Aksa semakin menambah kecepatan motornya hingga memasuki gerbang sekolahnya.

"Astaga,anak jaman sekarang suka sekali bikin orang jantungan,"kesal satpam tersebut yang terkejut karena hampir tertabrak jika Aksa tak pandai mengendalikan motornya.

"MAAPIN AKSA YA PAK!! BURU-BURU NIH!!"teriak aksa dan memarkirkan motornya di tempat parkir khusus siswa.

Aksa melihat dari kejauhan jika semua murid sudah berbaris rapi sesuai kelas masing-masing. Dan sepertinya hanya dia yang sedikit terlambat,karna tidak ada orang lain lagi selain dirinya diparkiran.

"Mati gue kalo ketawan telat,bisa-bisa gue pulang jadi zebra. Belang-belang kulit gue,"gerutunya.

Setelah memarkirkan motornya,Aksa segera berlari menuju lapangan sekolahnya. Aksa sampai di lapangan dengan nafas yang sudah tidak beraturan. Memang jarak antara parkiran dengan lapangan sekolah atau lobi utama cukup jauh,mengingat sekolah Aksa yang begitu besar dan banyak siswa yang memakai kendaraan pribadi.

"Hah,hah,capek banget gue."

Aksa menetralkan pernafasannya yang tersengal-sengal. Setelah itu ia mulai memasuki barisan kelas 10 yang sudah rapi di ujung lapangan. Dan berdiri dibelakang salah satu siswa kelasnya serta Kevin yang di sampingnya. Darren berdiri di depan Kevin.

"Tumben lo telat??"tanya Darren pelan.

"Kesiangan,padahal udah gue alarm."

"Makanya kalo tidur itu jangan kaya orang meninggoy,mati kan lo,"cibir Darren. "Eh, maksud gue kesiangan kan lo jadinya!!"ralatnya.

"Ssssstttt,diem."

Upacara telah dimulai sejak 35 menit yang lalu,namun tak kunjung selesai. Beberapa murid telah tumbang ditengah-tengah pembina yang sedang memberi amanat. Ditambah lagi cuaca yang begitu panas membuat mereka menggerutu kesal.

"Panas banget gila,gak capek apa tuh orang nyrocos mulu. Mending kalo gue ngerti,nah ini!! Gue ga ngerti sama sekali,"kesal Darren.

"Otak lo pendek,"balas Kevin datar.

"Emang otak lo tingginya berapa meter??otakshaming banget lo."

Aksa sedari tadi hanya menundukkan kepala menatap ujung sepatunya. Peluh menetes di pelipisnya. Kepalanya pusing,bergerak sedikit membuatnya hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya. Panas matahari begitu membuatnya lemah,ditambah ia belum sarapan sejak pagi.

Kevin melirik kearah Aksa lewat ujung matanya. Ia melihat sahabatnya itu sangat pucat dan memejamkan matanya.

"Lo gapapa??"tanyanya.

Sadar jika Kevin bertanya pada dirinya,Aksa mencoba mengangkat kepalanya,menatap Kevin dan tersenyum seolah mengatakan dia baik-baik saja.

10 menit telah berlalu,namun upacara tak kunjung selesai. Masih ada beberapa susunan sebelum berakhirnya upacara.

Darren menyeka keringat yang membanjiri wajahnya,"ini upacara hari Senin atau upacara sambutan Presiden sih,lama bener."

"Bacot lo!!

Kevin kesal dengan Darren yang terus mengeluh. Memang sih,upacara ini lebih lama dari biasanya. Sebenarnya hanya membutuhkan waktu 30 menit saja,tapi karna amanat yang begitu panjang dari sang pembina membuat upacara ini menjadi lebih lama.

Dug

Aww

Kevin menendang kaki belakang Darren yang ada didepannya. Membuat Darren mengaduh kesakitan.

"Apaansih lo!!"desis Darren.

Kevin memandang kearah Aksa yang sedari tadi hanya diam dan menunduk. Darren mengikuti arah pandang Kevin.

"Sa,lo gapapa??"tanya Darren berbisik namun masih dapat didengar oleh beberapa orang sekitar.

Sedangkan Aksa mencoba menahan mati-matian rasa pusing dikepalanya. Dengan tidak banyak bergerak. Hingga suara Darren membuatnya sedikit terkejut lalu mencoba mendongakkan kepalanya.

"Gue gapapa,ko-"

Brakkk

----A K S A A L D H I T A M A----
Tbc
VoteMent jangan lupa ya...
Bantu kasih saran juga kalo masih ada salah dalam penulisan/kata ya. Terimakasih.
Follow/share jg boleh...

See youu...!!!

AKSA ALDHITAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang