11| Rumah Sakit

3.9K 290 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen. ThankYou buat semuaanya...!!!? Dan selamat menjalankan ibadah puasa buat yang berpuasa..
Selamat Reading!!
-

-

-
Seorang pemuda berdiri didepan pintu rumahnya. Sudah sejak 10 menit yang lalu ia berdiri disana tanpa mau beranjak ataupun masuk kedalam. Dirinya sedang bertarung dengan pikirannya sendiri. Haruskah ia masuk atau tidak?? Pemuda itu mengecek jam yang bertengger apik di pergelangan tangannya. Dan menghela nafasnya.

09.30pm

Itu berarti ia terlambat 1 jam dari waktu yang dikatakan oleh kakaknya. Seharusnya pukul 08.30pm dia sudah berada di rumah,namun apa??dirinya terlambat hampir 1 jam. Dengan ragu tangan itu memegang knop pintu dan mulai membukanya dengan hati-hati.

Cklekk

Ruangan didalam begitu gelap. Hanya sebuah lampu kecil yang menyala disudut ruangan. Perlahan ia masuk dan mencoba untuk tidak berfikiran buruk. Jujur saja,dia memiliki pikiran buruk hari ini. Entah mengapa hawa di sini sangat menyeramkan membuat bulu kuduknya berdiri.

"Gak ada apa-apa sa,gak ada apa-apa." Yakinnya pada dirinya sendiri.

Tik

Lampu tiba-tiba meyala membuatnya harus menyesuaikan cahaya yang masuk didalam Indra penglihatannya. Namun setelah itu, tubuhnya menegang saat netranya menangkap sosok ayahnya yang berdiri didekat saklar lampu. Baiklah,pikiran buruknya tidak salah. Aksa tersenyum tipis saat menatap ayahnya yang mulai berjalan mendekatinya.

Bugh

Dengan tiba-tiba ayahnya memberikan sebuah bogeman di pipinya membuat ia jatuh tersungkur kebelakang. Pukulan ayahnya memang tidak pernah main-main. Seharusnya Aksa sadar itu. Dan seharusnya ia juga tidak pernah terkejut tentang hal ini. Bukankah memang ini yang sering terjadi?? Lalu untuk apa berharap lebih jika hal yang diterima akan sama saja.

Bugh

Bugh

Bugh

Irawan mulai melancarkan aksinya dengan memukuli Aksa secara membabi buta. Membuat tubuh yang lemah itu semakin lemah. Tubuh yang rapuh itu terlihat semakin rapuh dengan luka Yang terdapat dibeberapa bagian tubuh dan wajahnya. Tak lupa dengan cairan merah yang telah mengalir sedari tadi tanpa henti.

"BISA GAK KAMU ITU JANGAN BERULAH TERUS!! BOLOS SEKOLAH, MALAH KELUYURAN PULANG MALAM!!MAU JADI APA KAMU?? KAMU ITU CUMA BISA BIKIN SAYA MALU TAU NGGAK!!"bentak Irawan, kemudian menarik kerah baju Aksa agar berdiri.

Dengan segala kesakitan yang dirasakannya,Aksa mencoba berdiri dan menahan tangan ayahnya yang menarih kerah bajunya membuat ia sedikit kesulitan untuk bernafas.

"Saya biayain sekolah kamu!!saya tampung kamu!! saya kasih makan!!BAHKAN SETELAH KAMU MEMBUNUH PUTRA SAYA TAPI KAMU MALAH ENAK-ENAKAN KELUYURAN DILUAR!!"

Plakk

Bugh

Ciittt

Aaaww

Irawan mendorong tubuh Aksa hingga mengenai kursi yang membuat kursi itu bergeser dan mengeluarkan suara. Bahkan kini pinggangnya terasa sangat ngilu karna terbentur  ujung meja.

"Ayah...maaf,t-ta-pi bukan Aksa yang bunuh abang." Aksa mengucapkan itu dengan bibir bergetar,sebisa mungkin Ia tahan isakan yang akan keluar. Ia tak ingin membuat ayahnya bertambah marah.

"KAMU PIKIR DENGAN MINTA MAAF PUTRA SAYA AKAN BANGUN LAGI??!!BEGITU??DASAR GAK BERGUNA!!GAK TAU DIRI!!HARUSNYA KAMU YANG MATI!!!"teriak Irawan yang penuh emosi.

AKSA ALDHITAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang