30| Kebenaran

2.8K 166 18
                                    

BRAKKK 

Pintu rumah dibuka secara kasar oleh seorang pria yang baru saja datang. Penampilan pria itu begitu berantakan,serta bau alkohol yang sangat menyengat membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Matanya yang memerah menelusur ke segala arah,mencari keberadaan seseorang yang rasanya ingin dia bunuh saat ini juga. Persetan dengan semuanya,nyawa harus dibayar dengan nyawa.

"IRAWAN KELUAR GAK LO!!" Teriak pria itu.

Seorang pria paruh baya barusaja turun mendengar keributan yang ada di rumahnya. Siapa yang berani-beraninya membuat keributan dirumahnya huh?

Irawan,pria paruh baya itu berdiri di anak tangga terakhir,menatap putranya yang kini berbau alkohol dan terlihat sangat berantakan.

"Reza!! Kamu mabuk hah?!" Marahnya. "Sejak kapan kamu jadi pemabuk seperti ini hah?! Sudah berani kamu melanggar aturan ayah?! Masuk ke kamar sekarang!!" Perintahnya.

Ya,pria itu adalah Reza Ardhitama Irawan. 

Reza melangkahkan kakinya mendekati ayahnya. Tersenyum sinis,"emang kenapa kalau saya mabuk? Apakah itu urusan anda? Bapak Irawan yang terhormat?"

"Sudah berani rupanya kamu sama ayah sendiri Reza?!"

BUGHH

Irawan meringis kesakitan,tak kala tubuhnya membentur tembok akibat pukulan Reza di rahangnya.

"Berani-beraninya kamu Reza!!"teriak Irawan marah.

Reza menatap Irawan sengit," kenapa? KENAPA REZA GAK BERANI PUKUL AYAH HAH?! KENAPA YAH?!!!"

"Kurang ajar kamu sekarang!! MAU JADI ANAK DURHAKA KAMU HAH? MAU JADI ANAK GAK TAU DIRI SEPERTI ADIKMU YANG PEMBUNUH ITU?!"

"STOP YAH! BERHENTI BILANG AKSA PEMBUNUH! CUKUP YAH!! REZA UDAH MUAK!" Cairan bening mulai menggenang di pelupuk matanya,dia sangat marah. Entah bagaimana lagi dia harus menerima segala kenyataan yang menyakitkan ini.

Irawan tersenyum sinis,"apa ini karna anak itu, sekarang kamu jadi anak yang durhaka sama orang tua?"ucap Irawan.

"Stop nyalahin Aksa yah. Karna semua yang terjadi di masalalu sampai detik ini. Itu semua karna AYAH!! INI SEMUA SALAH AYAH JADI STOP SALAHIN ADEK YAH!!" Air mata mulai membanjiri pipi Reza,tak bisa dibendung lagi.

"Ayah yang bunuh abang."

Irawan sangat terkejut. A-apa maksud putranya itu. Ia bahkan sangat mencintai putranya, bagaimana bisa ia yang membunuh putranya sendiri? Itu tidak mungkin.

"Reza tau semuanya yah. AYAH YANG BUNUH ABANG!! KENAPA YAH!! Kenapaa..?!"ujar Reza lirih,kakinya lemas ia tidak sanggup lagi berdiri,ia lelah,Reza duduk bersimpuh dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

Melemparkan handphonenya kearah Irawan,dan didalam handphone tersebut berputar sebuah video yang menunjukkan dirinya.

Flashback on

Seorang anak yang baru saja memasuki ruang UGD,dengan tubuh yang sudah pucat dan nafas yang mulai melemah.

"Dokter tolong selamatkan putra saya,tolong selamatkan dia,saya mohon dok..." Dhita menangis di depan ruang UGD dimana putra sulungnya ada didalam sana. Berjuang antara hidup dan mati.

AKSA ALDHITAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang