Haii semuanya!!!balik lagi sama cerita absurd ini. Maapin banyak typo dan kekurangan dalam penulisan.
Maaf kalo berantakan ya,soalnya di aku sebenernya udah oke aja. Tp kok pas di pratinjau jd berantakan. Tp gpp lah ya.. heheh..
Happy reading..!!
--
-
Setelah kejadian yang membuatnya harus jujur kepada kedua sahabat serta kakaknya, Aksa merasa sedikit lega. Beban di pundaknya seperti berkurang daripada sebelumnya. Meskipun belum sepenuhnya baik,tapi ia sangat bersyukur hari ini karna Tuhan telah menjawab beberapa doanya."Tungguin gue ya bang,bentar lagi pasti gue bakalan nyusulin lo. Jangan lupa jemput gue ya." Ujar Aksa,terkekeh pelan.
Sudah satu jam sejak kepergian Reza,namun anak itu tak juga kembali. Membuat Aksa heran,sebegitu pentingkah urusannya hingga lama sekali? Bukan karna apa, sejak ia mendapat notifikasi dari handphone-nya,Reza hanya berpamitan kemudian segera bergegas pergi.
Ceklekk
Pintu terbuka menampakkan 2 orang dengan jas putihnya. Menatap Aksa sembari tersenyum.
"Gimana keadaan Lo?" Tanya Alex.
Aksa tersenyum,senyum yang tak pernah terlihat sebelumnya. Senyum tulus tanpa harus dipaksakan. "Siap,baik dokter Alex!" Membuat Alex terkekeh,dan mengusak rambut Aksa.
Tapi kebahagiaan itu sedikit memudar,pasalnya setelah Alex mengusak rambut Aksa,banyak sekali rambut yang rontok ditangannya. Beberapa helai mulai jatuh di atas ranjang putih Aksa.
"Gapapa bang,pasti nanti tumbuh lagi kan? Kayanya gue harus ganti shampo deh,hehehe,"ujar Aksa menenangkan dirinya sendiri. Meskipun sejujurnya ia takut akan menjadi jelek karna penyakitnya ini.
"Hari ini kemoterapi kamu yang kedua kalinya,kamu udah siap kan sa?" Tanya dokter Farhan.
Aksa mengalihkan pandangannya,yang semula menatap rambut rontoknya kini mengangkat pandangannya kearah dokter Farhan. " Aksa siap pa,"ujarnya. "Tapi boleh gak pa,Aksa mau hari ini kemonya ditemenin sama kakak?"lanjutnya.
"Boleh,apapun yang kamu mau,akan papa coba turutin." Jawab dokter Farhan, tersenyum.
"Darren sama Kevin kemana pa?" Tanya Aksa. Karna sejak ia bangun,ia belum melihat dua sahabat kesayangannya itu.
"Darren baru makan dikantin sama mama,Kevin ada urusan katanya,papa juga gak tau. Kamu istirahat aja,sambil nunggu Reza. Papa sama Alex mau periksa yang lain dulu,"jawab dokter Farhan.
"Ayeaye captaiin!!"ujar Aksa,dengan sikap hormat dan cengirannya.
***
Mobil yang dikendarai dengan kecepatan tinggi,menyalip seluruh pengguna jalan. Tak peduli akan umpatan yang diterimanya,ia tak peduli sama sekali. Wajah yang menahan amarah serta tangis (?) telah membutakan si pengendara dari hal apapun. Ia sudah tak bisa berfikir jernih lagi untuk saat ini. Bahkan getaran di ponselnya tak membuatnya mengalihkan pandangannya sedikitpun.
Adekk is calling
Missed call from adekk (10x )
"Kenapa? KENAPA SEMUA INI HARUS TERJADI SAMA GUE?! AARRGGHHH SIALAN...!! " Teriaknya sembari memukul kemudinya.
Reza,pemuda itu akhirnya tak sanggup lagi menahan air mata yang telah ia tahan sedaritadi. Hatinya sakit,sangat sakit sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA ALDHITAMA [HIATUS]
Teen FictionDia lemah,dia rapuh,dia sakit. Namun dia harus berpura-pura kuat untuk orang orang yang menyayanginya. Karna baginya,cukup biar saja dia yang merasakannya,jangan orang-orang tersayangnya. "Tuhan..,ini menyakitkan."-Aksa Aldhitama. - Warning!!! 15+ C...