27| Permintaan Maaf

3.7K 269 14
                                    

Hai hai hai! Setelah satu abad akhirnya ketemu lagi. Thanks yg ud baca,votemen,nungguin ini crita gaje. Dan mkasih yg ud msukin ini ke reading list. Seneng bangett huee😭maap typo ya.. 2000++ jngan bosen😗
Selamat Reading!!
-

-

-

Dua orang pemuda berjalan dengan tergesa-gesa di sepanjang koridor rumah sakit. Dengan seragam sekolah dan juga jas OSIS yang masih melekat ditubuh mereka. Menghiraukan tatapan dari orang sekitar yang mereka lewati.

"Lo yakin Aksa disini Sam?"tanya Reza.

Sam menoleh kearah Reza,"yakin za. Gue udah suruh orang buat ngikutin mobil Darren tadi."

Ya,dua pemuda itu adalah Sam dan juga Reza. Setelah beberapa hari kemarin mencari,ia tak juga menemukan keberadaan sang adik. Dan setelah itu,dirinya baru ingat bahwa 'mereka' pasti tau dimana adiknya sekarang. Ia pikir akan semudah itu mendapatkan informasi dimana adiknya saat ini. Namun,ia justru tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya mereka menggunakan cara dengan mengikuti mobil yang dipakai oleh Darren dan juga Kevin. Namun lagi-lagi ada saja hal yang menggagalkan usahanya. Tiba-tiba saja,pengurus OSIS mengatakan adanya rapat OSIS dadakan membuat keduanya mau tak mau harus ikut. Namun tanpa Reza tau,bahwa Sam diam-diam mengirim seseorang untuk mengikuti mobil Darren dan Kevin. Hal itu membuatnya sangat berterimakasih kepada Sam.

"Kayanya itu ruangannya Aksa." Tunjuk Sam,saat melihat nomor kamar yang di berikan suruhannya tadi.  Membuat Reza melangkahkan kakinya lebih cepat. Diikuti Sam dibelakangnya.

Reza mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Namun pergerakan itu terhenti saat ia mendengar suara berisik dari dalam sana. Karna penasaran,Reza mencoba mendekatkan telinganya lebih dekat ke arah pintu. Mencoba mendengarkan,apa yang orang-orang didalam sana bicarakan.

"Kenapa gak jadi masuk  za?"tanya Sam,heran.

Reza menggelengkan kepalanya,tidak menjawab. Sam dibuat heran,kenapa Reza tidak jadi membuka pintu itu. Namun samar-samar Sam juga mendengar suara dari dalam sana. Sepertinya didalam sedang tidak baik-baik saja. Sam memilih untuk sedikit menjauh dan duduk di kursi, membiarkan Reza untuk bertahan pada posisinya.

"Kanker darah stadium akhir."

Sam dibuat bingung dengan Reza yang diam saja dan menatapnya. Laki-laki itu memejamkan matanya,dan air mata mulai mengalir deras dari pipinya. Bahkan kakinya terasa lemas,membuatnya terduduk dilantai.

Khawatir dengan keadaan Reza yang tiba-tiba menjadi tak berdaya seperti ini,Sam mulai menghampiri sahabatnya itu. Mencoba menyadarkan Reza yang masih memejamkan matanya sambil menangis tertahan.

"Za lo kenapa? Bilang sama gue kenapa za?"tanya Sam menepuk pelan bahu Reza yang bergetar.

"Gue ga-gal Sam. Gue ga-gal,"ujar Reza. Laki-laki itu menatap Sam, memberi tatapan penyesalan yang besar dari matanya.

"Lo jangan kaya gini za,gue gak ngerti." Sam semakin dibuat bingung. Reza mengatakan dirinya gagal,tapi Sam tidak tau apa yang gagal. Apa yang Reza dengar hingga membuatnya mengatakan hal seperti ini?

"Gue gagal jadi kakak. Gue gagal jadi sodara buat dia Sam. Gue kakak yang  brengsek gak berguna,"ujarnya. Reza mengusak rambutnya kasar. Menyembunyikan wajahnya di lutut. Menyembunyikan suara tangisnya yang tidak dapat ditahan. Terlihat dari bahunya yang semakin bergetar hebat.

AKSA ALDHITAMA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang