Masih ada yang on ga??Jangan lupa tinggalin jejak. Maaf kalo gak nyambung ceritanya.
Selamat Reading!!
--
-
"Gue mau pulang!!"kesalnya."Nggak!!nanti!!"
"Gue maunya sekarang!!
"Ntar sore!! sekarang masih siang."
"Gue bosen,"rengeknya.
"Tidur aja."
"Gue mau pulang sekarang!! pokoknya sekarang!!" kesalnya membuat Darren juga ikut kesal sendiri.
"Udahlah ren,ngalah aja."Kevin memegang pundak Darren menyuruh laki-laki itu untuk berhenti."Biar gue bilang dokternya dulu,"pamitnya,membuat Aksa yang tadi kesal kini bibirnya membentuk lengkungan keatas.
Siang ini, tempat dimana Aksa dirawat,suara-suara teriakan antara kedua laki-laki itu saling bersautan memenuhi ruangan tersebut. Sedangkan satu orang lainnya,hanya melihat perdebatan antara dua orang sahabatnya dan sesekali menghela nafasnya kasar.
Darren mendengus kesal lalu menoleh kearah Aksa yang kini juga tengah menatap dirinya dengan senyum kemenangan,"apa lu liat-liat!!"galak Aksa.
"Suka-suka gue dong,mata-mata gue kok lo yang sewot."
"Gue tau kok gue ganteng."
Tak lama kemudian Kevin datang bersama seorang dokter dan perawat disebelahnya. Dokter itu mulai memeriksa keadaan Aksa.
"Gimana dok??"tanya Kevin beralih pada dokter tersebut.
"Kondisinya sudah baik. Tapi saya sarankan menunggu hingga infusnya habis baru pasien boleh pulang,"jelasnya.
"Tuhkan,gue bilang juga apa. Ngeyel sih!!"celetuk Darren tiba-tiba.
Aksa memutarkan bola matanya malas. Sungguh,dia tidak suka berada disini. Aroma obat-obatan yang begitu menyeruak di indra penciumannya. Dan juga tempat yang menurutnya sangat membosankan. Lebih baik dia pulang saja, daripada berlama lama disini. Lagipula,siapa yang akan membayar uang rumah sakitnya jika ia berlama-lama disini?? bukankah semakin menambah beban hidupnya??
"Ijinin saya pulang ya dok,please." Aksa mengatupkan tangannya didepan dada dan mulai menatap dokter tersebut dengan wajah yang dimelas-melaskan.
"Dibilang nanti ya nanti sa,ya Tuhan. Lagian ngapain sih lo buru-buru pulang,orang belom sembuh total juga."
"POKOKNYA GUE MAU PULANG REN!!PU.LANG."
Kevin yang telah selesai berbicara pada dokter tersebut menghampiri kedua sahabatnya yang masih berdebat,"udah,sekarang beres-beres kita pulang."
Darren memelototkan matanya saat mendengar penuturan Kevin,"Lo bilang apa pin??"
"Ki.ta. Pu.lang. wlekk." Bukan Kevin yang menjawab,melainkan Aksa dengan wajahnya yang kini berbinar-binar.
"Loh kok bisa sih pin??" Kini Darren tengah menatap Kevin seolah meminta penjelasan,namun lagi-lagi bukan Kevin yang menjawabnya." Bisa dong!!Kevin gitu lho. Temen baik gue,nggak kaya lo."
"Tau ah, terserah lo berdua aja."
Akhirnya Darren hanya bisa meng-iyakan saja dan hanya mendengus kesal saat Aksa yang terus menerus membuatnya kesal.
"Yang bener nyetirnya,jangan liatin gue mulu. Gue tau gue ganteng,gak usah iri gitu,"ujar Aksa dengan santainya.
Aksa kini melirik kearah Kevin yang tengah memainkan ponselnya. Sedari tadi pria itu tak banyak bicara dan hanya diam saja. Akhir-akhir ini sahabatnya yang satu ini lebih banyak diam daripada biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA ALDHITAMA [HIATUS]
Teen FictionDia lemah,dia rapuh,dia sakit. Namun dia harus berpura-pura kuat untuk orang orang yang menyayanginya. Karna baginya,cukup biar saja dia yang merasakannya,jangan orang-orang tersayangnya. "Tuhan..,ini menyakitkan."-Aksa Aldhitama. - Warning!!! 15+ C...